Connect with us

News

TikTok mencari opsi-opsi setelah larangan aplikasi di Indonesia

Kelompok China membentuk tim untuk mengeksplorasi langkah-langkah ke depan setelah pasar e-commerce terbesar menerapkan pembatasan.

Published

on

TikTok mencari opsi-opsi setelah larangan aplikasi di Indonesia

TikTok Mencari Solusi untuk Mengatasi Larangan Transaksi di Indonesia

Pendahuluan

TikTok, platform video viral yang dimiliki oleh ByteDance, sedang mencari cara untuk menyelamatkan bisnis e-commerce-nya di Indonesia. Mereka sedang mempertimbangkan opsi seperti membangun aplikasi baru atau bermitra dengan perusahaan lokal. Langkah ini diambil karena TikTok sedang berjuang untuk tetap bertahan di pasar terbesarnya.

Pembentukan Tim di Singapura

ByteDance, yang berbasis di Beijing, telah membentuk tim produk dan teknologi di Singapura untuk membahas ide-ide tersebut setelah Jakarta memberlakukan larangan. Salah satu saran yang diajukan adalah menciptakan platform perdagangan online yang terpisah dari aplikasi video mereka untuk memenuhi regulasi di Indonesia. Namun, sumber di TikTok mengatakan bahwa situasinya masih “berubah-ubah” dan mereka sedang mempertimbangkan semua opsi.

Larangan Transaksi di Media Sosial

Indonesia bulan lalu melarang transaksi di platform media sosial untuk memastikan persaingan yang “adil dan jujur” serta melindungi data pengguna. Larangan ini berlaku segera dan secara luas dianggap sebagai upaya tidak resmi untuk menargetkan TikTok, yang baru saja meluncurkan TikTok Shop di negara tersebut pada tahun 2021. Larangan ini berdampak pada mata pencaharian 6 juta penjual dan hampir 7 juta influencer yang menggunakan TikTok Shop di Indonesia.

Potensi Kerugian dan Dampak Politik

Sebelum larangan diberlakukan, perusahaan Tiongkok tersebut berharap dapat menghasilkan sekitar $6 miliar dalam nilai barang kotor di Indonesia, hampir tiga kali lipat dari tahun sebelumnya. Larangan ini menambah tekanan politik yang dihadapi TikTok dari luar negeri. Grup Tiongkok ini juga menghadapi pembatasan penggunaan aplikasinya di perangkat pemerintah di Eropa dan Amerika Utara.

Upaya untuk Tetap Beroperasi

Manajemen senior TikTok telah melakukan diskusi dengan perusahaan ritel, termasuk dengan perusahaan teknologi lokal GoTo, untuk mencari opsi lain yang memungkinkan mereka tetap melakukan transaksi e-commerce. Namun, upaya untuk bertemu dengan menteri senior Indonesia guna membahas masalah ini belum berhasil.

Pertimbangan dan Tantangan

Beberapa eksekutif TikTok Shop khawatir bahwa memisahkan aplikasi Shop dari aplikasi utama TikTok di Indonesia dapat membuka pintu bagi tuntutan serupa di pasar lain, termasuk Vietnam dan Malaysia. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa pemisahan tersebut dapat menciptakan preseden yang berbahaya jika mereka juga harus melakukannya di Amerika Serikat.

Advertisement
penghargaan penyedia logistik oleh Detik Logistik

Pendapat Analis

Beberapa analis berpendapat bahwa lebih baik bagi TikTok untuk melepaskan Indonesia dan fokus pada peluang di Amerika Serikat. Mereka juga menyoroti kekhawatiran terkait perlindungan data pelanggan dan dampaknya terhadap model e-commerce berbasis siaran langsung.

Pertimbangan Organisasi

Larangan transaksi di Indonesia telah memicu pembicaraan internal di TikTok tentang kemungkinan menempatkan eksekutif tingkat tinggi di unit Shop di luar Tiongkok. Saat ini, banyak pengambil keputusan yang bekerja di bidang e-commerce masih berbasis di daratan Tiongkok.

Kesimpulan

TikTok sedang mencari solusi untuk mengatasi larangan transaksi di Indonesia. Mereka sedang mempertimbangkan opsi seperti membangun aplikasi baru atau bermitra dengan perusahaan lokal. Namun, mereka juga menyadari tantangan dan risiko yang terkait dengan langkah-langkah tersebut. Meskipun demikian, TikTok tetap berkomitmen untuk mematuhi hukum dan regulasi setempat serta bekerja sama dengan otoritas terkait.

Erika V. adalah seorang profesional yang berpengalaman dalam logistik. Saat ini, ia menjabat sebagai Staff Manajemen Pengiriman di PT. Global Jet Express (J&T Express) di Indonesia. Erika memiliki latar belakang dalam bidang Perbankan dan Keuangan dari President University. Dengan komitmen yang kuat untuk pertumbuhan pribadi dan pengembangan profesional, Erika termotivasi untuk berkontribusi pada kesuksesan organisasi sambil terus meningkatkan keterampilannya.

Continue Reading
4 Comments

4 Comments

  1. Diva Aqua

    February 3, 2024 at 10:20 pm

    TikTok sedang mencari opsi-opsi untuk mengatasi larangan aplikasi di Indonesia. Mereka mempertimbangkan membangun aplikasi baru atau bermitra dengan perusahaan lokal. TikTok juga menyadari tantangan dan risiko yang terkait dengan langkah-langkah tersebut. Namun, mereka tetap berkomitmen untuk mematuhi hukum dan regulasi setempat serta bekerja sama dengan otoritas terkait.

  2. Ratu Beku

    February 3, 2024 at 10:23 pm

    TikTok sedang mencari opsi-opsi untuk mengatasi larangan aplikasi di Indonesia. Mereka mempertimbangkan membangun aplikasi baru atau bermitra dengan perusahaan lokal. TikTok juga menyadari tantangan dan risiko yang terkait dengan langkah-langkah tersebut.

  3. Marinir Dre

    February 5, 2024 at 7:23 am

    TikTok sedang mencari opsi-opsi untuk mengatasi larangan aplikasi di Indonesia. Mereka sedang mempertimbangkan membangun aplikasi baru atau bermitra dengan perusahaan lokal. TikTok juga berkomitmen untuk mematuhi hukum dan regulasi setempat serta bekerja sama dengan otoritas terkait.

  4. Orang Belgia

    April 27, 2024 at 5:26 am

    TikTok berusaha mencari solusi setelah dilarang bertransaksi di Indonesia. Mereka mempertimbangkan opsi seperti membangun aplikasi baru atau bermitra dengan perusahaan lokal. Tantangan dan risiko yang dihadapi TikTok dalam mengatasi larangan ini juga menjadi perhatian. Bagaimana pendapatmu tentang langkah-langkah yang sedang dipertimbangkan oleh TikTok?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *