Connect with us

News

Saran GINSI untuk Mengatasi Kepadatan di TPK Koja

Published

on

Saran GINSI untuk Mengatasi Kepadatan di TPK Koja

Pemilik Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok Minta Perencanaan dan Tata Kelola Kepelabuhan yang Mumpuni

Perencanaan dan Tata Kelola Kepelabuhan yang Mumpuni Diperlukan

Pemilik barang impor di pelabuhan Tanjung Priok yang tergabung dalam Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) mengingatkan, perencanaan dan tata kelola layanan kepelabuhan yang mumpuni mesti selalu siap dalam kondisi apapun, termasuk saat dan pasca Libur Lebaran.

Penetapan Libur Lebaran Harus Diantisipasi dengan Baik

Menurut Ketua Umum BPP GINSI, Capt Subandi, penetapan Libur Lebaran bukan ‘ujug-ujug’ melainkan sudah ditetapkan jauh-jauh hari. Oleh karena itu, pemilik barang impor akan buru-buru mengeluarkan barangnya dari pelabuhan setelah Libur Lebaran karena barangnya sudah ditunggu, baik yang dalam bahan baku industri maupun barang jadi.

Kritik terhadap Manajemen Pelabuhan

Kritik juga disampaikan terhadap manajemen Pelabuhan menyusul kepadatan layanan di Terminal Peti Kemas (TPK) Koja pada Kamis pagi. Pemilik barang impor berharap manajemen terminal petikemas, khususnya TPK Koja, bisa lebih reaktif dan cepat dalam menghadapi permasalahan yang sebenarnya bisa diantisipasi sebelumnya.

Antisipasi Terhadap Penarikan Petikemas Setelah Libur Lebaran

GINSI berharap pada pengelola terminal petikemas, khususnya TPK Koja, agar tidak mempatok yard occupancy ratio (YOR) terminal seperti situasi normal saat akan ada penarikan petikemas secara bersamaan setelah Libur Lebaran. Hal ini bertujuan untuk menghindari kemacetan dan kepadatan yang berpotensi merugikan pelaku usaha.

Harapan Operator Trucking

Operator trucking di pelabuhan Tanjung Priok berharap manajemen TPK dapat melakukan percepatan dan antisipasi agar kepadatan receiving dan delivery (R/D) bisa segera terurai dan tidak berlarut-larut. Selain itu, penambahan peralatan pendukung R/D dan pengawasan kinerja SDM terminal peti kemas juga diperlukan.

Kondisi Kepadatan di TPK Koja

Kondisi kepadatan layanan R/D di TPK Koja terjadi setelah masa Libur Idul Fitri/Lebaran 2024. Pembatasan operasional trucking yang diberlakukan pada tanggal 5 hingga 15 April 2024 juga menjadi faktor penyebab kepadatan tersebut. Meskipun trafik di dalam terminal cukup padat, kondisi alat bongkar muat dan pelayanan masih relatif normal.

Advertisement
penghargaan penyedia logistik oleh Detik Logistik

Satria Susanto adalah seorang profesional berpengalaman di bidang logistik, saat ini menjabat sebagai Logistics Operations Manager di PT. Wahana Prestasi Logistik. Dengan latar belakang pendidikan Gelar Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Satria telah menunjukkan kemampuannya dalam mengelola dan mengoptimalkan operasi logistik. Sebelum bergabung dengan PT. Wahana Prestasi Logistik pada Agustus 2017, Satria telah menempati posisi serupa sebagai Operations Manager di Lion Parcel selama lebih dari empat tahun. Pengalamannya yang luas selama hampir satu dekade dalam industri logistik telah membentuknya menjadi seorang ahli dalam mengatur, merencanakan, dan mengimplementasikan strategi operasional yang efisien. Keterampilan Satria dalam mengelola operasi logistik tidak hanya terbatas pada pengetahuan teknis, tetapi juga mencakup kemampuan komunikasi dan koordinasi yang efektif, sangat penting dalam menjaga kelancaran rantai pasokan. Berbasis di Jakarta, Indonesia, Satria telah berhasil memimpin timnya untuk mencapai berbagai target operasional, membuktikan kemampuannya sebagai seorang pemimpin yang efektif dan inovatif dalam industri logistik.

Continue Reading
2 Comments

2 Comments

  1. Whistler Snapple

    April 30, 2024 at 8:48 pm

    Pemilik barang impor di pelabuhan Tanjung Priok yang tergabung dalam GINSI meminta perencanaan dan tata kelola kepelabuhan yang mumpuni. Apakah manajemen terminal petikemas sudah mengantisipasi penarikan petikemas setelah Libur Lebaran?

  2. Kacang Gamer

    May 6, 2024 at 12:21 pm

    GINSI, Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia, mengingatkan perlunya perencanaan dan tata kelola kepelabuhan yang mumpuni di Pelabuhan Tanjung Priok. Mereka juga mengkritik manajemen Pelabuhan terkait kepadatan di TPK Koja. Pertanyaannya, apakah manajemen terminal petikemas dapat lebih reaktif dan cepat dalam menghadapi permasalahan yang sebenarnya bisa diantisipasi sebelumnya?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *