Connect with us

Logistik

Catatan IFSoc untuk Fintech Indonesia Tahun 2023

Published

on

JAKARTA, 31 Desember 2023

Indonesia Fintech Society (IFSoc) menyambut positif perkembangan industri teknologi finansial (financial technology/fintech) dan ekonomi digital selama tahun 2023. Kebijakan yang mendorong inovasi menjadi kunci utama dalam pertumbuhan sektor ini ke depan.

1. Kepastian Hukum Pelindungan Data Pribadi

  • IFSoc menyoroti kemajuan Pelindungan Data Pribadi (PDP) di Indonesia dengan munculnya Rancangan Peraturan Presiden (RPP) PDP.
  • Perkembangan ini diikuti dengan serangkaian kebocoran data yang terjadi selama tahun 2023.
  • IFSoc menekankan perlunya penetapan Lembaga Penyelenggara PDP sesuai dengan amanat Pasal 58 UU PDP.
  • IFSoc juga memperhatikan peningkatan jumlah tenaga ahli Data Privacy Officer (DPO) untuk memastikan keberhasilan implementasi PDP di sektor industri.

2. Tech Winter

  • IFSoc mencatat penurunan pendanaan fintech di tahun 2023.
  • Ekspektasi investor telah beralih untuk memprioritaskan profitabilitas, sehingga startup diharapkan dapat menyesuaikan model bisnisnya.
  • Perusahaan rintisan masih berpotensi menghadapi tantangan di tahun 2024 yang didorong oleh ketegangan geopolitik global, kenaikan suku bunga, dan tahun politik.
  • Pemerintah perlu memberikan kebijakan yang mendukung melalui pembiayaan alternatif dan lapangan kerja yang luas bagi talenta digital.

3. Bursa Kripto sebagai Titik Ekuilibrium Baru

  • IFSoc melihat Bursa Kripto sebagai titik ekuilibrium baru dalam perdagangan kripto di Indonesia.
  • Transisi peralihan dari Bappebti ke OJK perlu dilakukan dengan hati-hati untuk tidak mengganggu perdagangan yang sedang berjalan.
  • Pentingnya tata kelola yang baik untuk mencegah kejahatan keuangan seperti pencucian uang, pendanaan terorisme, atau penipuan.
  • Bursa Kripto perlu memberikan edukasi kepada investor dan mendorong investasi di platform lokal.

4. Peningkatan Adopsi QRIS

  • IFSoc memberi catatan terhadap adopsi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), terutama QRIS Antarnegara dan Merchant Discount Rate (MDR).
  • Perluasan jangkauan QRIS Antarnegara perlu didukung dengan optimalisasi awareness melalui sosialisasi di tempat ramai wisatawan mancanegara.
  • QRIS Antarnegara dapat membantu pertumbuhan industri pariwisata UMKM.
  • Perlu dilakukan sosialisasi mengenai MDR 0,3% untuk UMKM mikro untuk menghindari misinterpretasi.

Satria Susanto adalah seorang profesional berpengalaman di bidang logistik, saat ini menjabat sebagai Logistics Operations Manager di PT. Wahana Prestasi Logistik. Dengan latar belakang pendidikan Gelar Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Satria telah menunjukkan kemampuannya dalam mengelola dan mengoptimalkan operasi logistik. Sebelum bergabung dengan PT. Wahana Prestasi Logistik pada Agustus 2017, Satria telah menempati posisi serupa sebagai Operations Manager di Lion Parcel selama lebih dari empat tahun. Pengalamannya yang luas selama hampir satu dekade dalam industri logistik telah membentuknya menjadi seorang ahli dalam mengatur, merencanakan, dan mengimplementasikan strategi operasional yang efisien. Keterampilan Satria dalam mengelola operasi logistik tidak hanya terbatas pada pengetahuan teknis, tetapi juga mencakup kemampuan komunikasi dan koordinasi yang efektif, sangat penting dalam menjaga kelancaran rantai pasokan. Berbasis di Jakarta, Indonesia, Satria telah berhasil memimpin timnya untuk mencapai berbagai target operasional, membuktikan kemampuannya sebagai seorang pemimpin yang efektif dan inovatif dalam industri logistik.

Continue Reading
1 Comment

1 Comment

  1. Rapunzel Mafia

    February 5, 2024 at 7:15 am

    IFSoc memberikan catatan positif terhadap perkembangan fintech dan ekonomi digital di Indonesia pada tahun 2023. Mereka juga menyoroti pentingnya kepastian hukum dalam perlindungan data pribadi dan perlunya peningkatan tenaga ahli dalam hal privasi data. IFSoc juga mencatat penurunan pendanaan fintech dan menyarankan agar perusahaan startup menyesuaikan model bisnis mereka. Mereka melihat bursa kripto sebagai titik ekuilibrium baru dalam perdagangan kripto di Indonesia dan menekankan pentingnya tata kelola yang baik untuk mencegah kejahatan keuangan. IFSoc juga memberi catatan terhadap adopsi QRIS, terutama QRIS Antarnegara, dan mengusulkan sosialisasi yang lebih optimal untuk mendukung pertumbuhan industri pariwisata UMKM.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *