PT JICT Menerima Layanan Baru AIS5

Pada pekan ini, PT Jakarta International Container Terminal (JICT) mengumumkan penerimaan layanan baru bernama Asia-Indian Subcontinent 5 (AIS5). Layanan ini merupakan gabungan dari 3 pelayaran, yaitu Wan Hai, Interasia Lines (IAL), dan KMTC. Layanan AIS5 menghubungkan Jakarta, Surabaya, Singapura, Port Klang(N), Mundra, Nhave Sheva, Port Klang Utara, dan Jakarta. Layanan ini akan berputar dalam 28 hari menggunakan 4 kapal pada frekuensi mingguan.

Pada kunjungan pertamanya ke Jakarta, AIS5 Service menggunakan kapal KMTC Yokohama, sebuah kapal petikemas berbendera Liberia yang dibuat pada tahun 2020. Wakil Direktur Utama PT JICT, Budi Cahyono, menyambut baik kedatangan kapal KMTC Yokohama di dermaga JICT. Dia menyatakan bahwa kedatangan layanan baru ini memberikan kebanggaan atas kepercayaan yang terus diberikan kepada JICT. Dengan rute baru ini, diharapkan dapat terus memberikan kontribusi arus barang di Tanjung Priok dan meningkatkan perekonomian Indonesia.

Kapal KMTC Yokohama

KMTC Yokohama adalah kapal dengan panjang 196 meter, lebar 32 meter, dan memiliki draught 10,6 meter. Kapal ini merupakan salah satu kapal yang digunakan dalam layanan AIS5.

Pelabuhan Tanjung Wangi Siapkan Dermaga Multipurpose

Pelabuhan Tanjung Wangi memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai pelabuhan regional karena letaknya yang berdekatan dengan Pelabuhan Ketapang. Pelabuhan ini juga akan menyediakan dermaga multipurpose yang dapat digunakan oleh kapal petikemas dengan kapasitas 17.000 ton dan mampu menampung 100 kendaraan. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mendukung pembangunan dermaga multipurpose di Pelabuhan Tanjung Wangi. Dia berharap dermaga ini dapat melayani pelayaran kapal secara langsung dari Banyuwangi ke Lombok, Sumba, atau Sumbawa, sehingga tidak lagi membebani pergerakan lalu lintas kapal di Bali.

Pembangunan Dermaga Multipurpose

Saat ini, pengembangan Pelabuhan Tanjung Wangi sedang dalam proses pengajuan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) yang kemudian dilanjutkan dengan proses studi. Menhub berharap adanya partisipasi atau peran serta dari pihak swasta dalam rencana pengembangan Pelabuhan Tanjung Wangi untuk dapat mengurangi beban APBN. Adapun pola kerjasama yang dapat dilakukan adalah dengan skema kerjasama pengelolaan. Menhub juga berpesan agar pembangunan ini dapat dimaksimalkan sehingga menjadi efisien.

Sektor Logistik Perlu Diurusi Khusus

Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah dinyatakan sah sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029. Kalangan pelaku usaha logistik berharap Pemerintahan Prabowo-Gibran dapat lebih mengakomodir keberlangsungan dunia usaha, termasuk di sektor logistik yang juga menjadi salah satu urat nadi perekonomian nasional.

Advertisement

Perhatian Terhadap Sektor Logistik

Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta, Adil Karim, mengemukakan bahwa sektor logistik perlu mendapat perhatian lebih serius di masa pemerintahan mendatang. Dia menyarankan pembentukan Tim Adhoc di bawah Presiden untuk merumuskan pembentukan badan atau lembaga yang melibatkan semua pemangku kepentingan dan instansi terkait yang berhubungan dengan regulasi logistik nasional.

Pendapat Ketua Umum DPP APBMI

Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI), Juswandi Kristanto, berpendapat bahwa nomenklatur dan fungsi badan atau lembaga yang telah ada saat ini dapat dioptimalkan. Menurutnya, tidak perlu membentuk badan atau lembaga baru karena urusan transportasi dan logistik sudah ada Kementerian yang mengurusinya.

Usulan Ketua ALI

Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Mahendra Rianto, mengusulkan pembentukan Badan Rantai Pasok dan Logistik Nasional yang bertanggung jawab langsung ke Presiden. Dia melihat bahwa biaya rantai pasok dan logistik Indonesia masih cukup tinggi dan perlu ada lembaga pemerintah yang mengurus hal tersebut. Mahendra berharap badan atau lembaga tersebut dapat mengawal cetak biru rantai pasok dan logistik nasional secara konsisten.

Pada 2023, Bank Dunia melaporkan penurunan Logistics Performance Index (LPI) Indonesia. Oleh karena itu, perhatian terhadap sektor logistik diharapkan dapat meningkat untuk meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional.