Proyeksi Target Industri Nasional 2024

Pada Silaturahmi Media Akhir Tahun 2023 yang diselenggarakan pada Kamis (28/12/2023), Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa kondisi industri nasional tetap tumbuh positif meskipun menghadapi gejolak dan tantangan, termasuk dampak global. Bahkan dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, industri nasional menunjukkan peningkatan yang lebih baik sepanjang tahun 2023 ini.

Kendala dan Tantangan di Tahun 2024

Menurut Menperin, pihaknya mengidentifikasi beberapa kendala dan tantangan yang akan terus berlangsung pada tahun 2024 akibat dampak geoekonomi dan geopolitik. Beberapa kendala tersebut antara lain:

• Pertumbuhan ekonomi global yang melambat, terutama akibat melemahnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan negara-negara Eropa. Hal ini akan menyebabkan melemahnya permintaan global dan menurunnya permintaan terhadap produk.
• Depresiasi nilai tukar akibat kebijakan moneter yang diterapkan oleh negara maju untuk menekan inflasi dengan menaikkan tingkat suku bunga.
• Potensi konflik Ukraina-Rusia dan Palestina-Israel yang berkepanjangan akan mengganggu stabilitas kawasan dan memicu kenaikan harga komoditas, pangan, dan energi.
• Pelaksanaan pemilu yang memiliki dampak positif bagi industri nasional, namun di sisi lain investor mungkin akan bersikap wait and see sambil menunggu dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden yang definitif.

Menperin tetap optimistis menghadapi tahun 2024 dan memperkirakan pertumbuhan industri pengolahan nonmigas sebesar 4,81 persen pada tahun 2023 dan targetkan sebesar 5,80 persen pada tahun 2024.

Kontribusi Industri Pengolahan Nonmigas

Menurut proyeksi, kontribusi industri pengolahan nonmigas pada tahun 2023 diproyeksi sebesar 16,91 persen dan targetkan mencapai 17,90 persen pada tahun 2024. Nilai ekspor industri pengolahan nonmigas diperkirakan berada di angka USD186,40 miliar pada tahun 2023 dan ditargetkan mencapai USD193,4 miliar pada tahun 2024. Sedangkan nilai investasi industri pengolahan nonmigas diperkirakan mencapai Rp571,47 triliun pada tahun 2023 dan targetkan mencapai Rp630,57 triliun pada tahun 2024. Penyerapan tenaga kerja industri pengolahan nonmigas juga diperkirakan akan mencapai 20,33 juta orang pada tahun 2024.

Program Prioritas Tahun 2024

Untuk mencapai target-target tersebut, Menperin menyatakan bahwa pihaknya akan menggulirkan beberapa program prioritas pada tahun 2024, antara lain:

• Program restrukturisasi mesin dan/atau peralatan kepada industri pengolahan kayu, makanan dan minuman, tekstil, serta kepada para pelaku industri kecil menengah.
• Program hilirisasi sumber daya alam di tiga sektor, yaitu industri berbasis agro, industri berbasis bahan tambang dan mineral, serta industri berbasis migas dan batubara.
• Program pembangunan industri hijau untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan, guna mendukung kebijakan green economy serta dekarbonisasi sektor industri.
• Program penumbuhan dan pengembangan IKM startup berbasis teknologi.