Logistik
Pengembangan UMKM Berdasarkan Risiko Produksi
Risiko Produksi dalam Bisnis UMKM: Mengidentifikasi dan Meminimalisasi Gangguan Produksi
Pendahuluan
DALAM setiap bisnis yang dijalankan, terdapat banyak risiko yang harus diidentifikasi sedari awal oleh pelaku UMKM. Salah satunya yaitu risiko produksi. Dengan mengidentifikasi risiko, pelaku UMKM dapat meminimalisasi kemungkinan terjadinya gangguan produksi. Risiko produksi adalah risiko yang muncul serta berkaitan dengan proses produksi, ketersediaan alat produksi, dan bahan baku.
Jenis Produksi dalam UMKM
Produksi yang dimaksud adalah produksi untuk suatu produk barang dan jasa. Produksi barang dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian besar:
- Produksi untuk barang yang dihasilkan dari proses pengolahan bahan baku oleh alat produksi atau biasa dikenal dengan UMKM industri kecil maupun industri rumahan, seperti industri pengolahan tempe tahu, pembuatan kue, dan kerajinan.
- Produksi yang berkaitan dengan sektor pertanian. Produk barang yang dihasilkan merupakan hasil produksi dari proses budi daya, seperti tanaman, peternakan, dan perikanan.
- Produksi yang berkaitan dengan jasa, seperti jasa jahit, pembuatan konten, dan desain grafis.
Ketergantungan pada Ketersediaan Bahan Baku
Untuk jenis UMKM yang berbasis pada industri, umumnya akan sangat bergantung pada ketersediaan bahan baku yang menjadi sumber biaya input produksi. Dalam hal ini, banyaknya jumlah bahan baku ini akan sangat bergantung dari kemampuan produksi suatu alat produksi yang tersedia, atau biasa disebut dengan kapasitas terpasang.
Sebagai ilustrasi untuk pelaku industri UMKM seperti pelaku UMKM yang memproduksi tahu dan tempe. Di saat proses produksi dilakukan, pelaku UMKM membutuhkan bahan baku kedelai yang menjadi bahan baku utamanya. Kebutuhan akan kedelai tersebut tentunya akan disesuaikan dengan kemampuan kapasitas terpasang. Sehingga, kita bisa melihat dengan jelas bahwa ada risiko produksi yang bisa sering terjadi secara berulang. Yakni dalam hal penyediaan kacang kedelai yang tentunya bukan hanya bicara mengenai kuantitas, tapi juga sangat dipengaruhi oleh perubahan harga.
Meminimalisasi Risiko Produksi
Untuk meminimalisasi risiko produksi dalam bisnis UMKM, pelaku UMKM dapat melakukan beberapa langkah berikut:
- Mengidentifikasi risiko produksi yang mungkin terjadi, seperti keterlambatan pengiriman bahan baku, kerusakan alat produksi, atau fluktuasi harga bahan baku.
- Membuat rencana cadangan untuk mengatasi risiko produksi yang teridentifikasi, misalnya dengan mencari pemasok alternatif untuk bahan baku atau memiliki alat produksi cadangan.
- Mengikuti perkembangan pasar dan harga bahan baku secara teratur untuk dapat mengantisipasi fluktuasi harga yang dapat mempengaruhi produksi.
- Mengadopsi teknologi dan inovasi dalam proses produksi untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko produksi.
Kesimpulan
Risiko produksi merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh pelaku UMKM dalam menjalankan bisnis. Dengan mengidentifikasi risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, pelaku UMKM dapat meminimalisasi gangguan produksi dan menjaga kelancaran operasional bisnis. Dalam hal ini, pemahaman akan risiko produksi yang spesifik untuk setiap jenis usaha UMKM sangat penting untuk mengambil tindakan yang tepat.
Burung Phoenix Sparrow
February 16, 2024 at 12:46 pm
Wah, artikelnya bagus banget nih! Mengingatkan kita bahwa risiko produksi itu penting banget untuk diperhatikan oleh pelaku UMKM. Tapi, aku jadi penasaran, apa aja sih langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk meminimalisasi risiko produksi?
kaitkan frenzy
August 3, 2024 at 2:30 pm
Menurut artikel ini, risiko produksi merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh pelaku UMKM dalam menjalankan bisnis mereka. Dengan mengidentifikasi risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, pelaku UMKM dapat meminimalisasi gangguan produksi dan menjaga kelancaran operasional bisnis mereka. Pertanyaannya, apakah pelaku UMKM di Indonesia sudah cukup menyadari pentingnya mengidentifikasi risiko produksi dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat?
Ratu Api
August 12, 2024 at 8:02 am
Menurut artikel ini, risiko produksi adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh pelaku UMKM dalam bisnis mereka. Risiko ini berkaitan dengan proses produksi, ketersediaan alat produksi, dan bahan baku. Bagaimana pelaku UMKM dapat meminimalisasi risiko produksi ini?
Wasit
September 12, 2024 at 9:54 pm
Menurut artikel ini, risiko produksi adalah salah satu risiko yang harus diperhatikan oleh pelaku UMKM. Risiko ini berkaitan dengan proses produksi, ketersediaan alat produksi, dan bahan baku. Pelaku UMKM dapat meminimalisasi risiko produksi dengan mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi, membuat rencana cadangan, mengikuti perkembangan pasar dan harga bahan baku, serta mengadopsi teknologi dan inovasi dalam proses produksi. Pemahaman akan risiko produksi yang spesifik untuk setiap jenis usaha UMKM sangat penting.
Jepit Rambut
September 20, 2024 at 2:27 pm
Pentingnya mengidentifikasi risiko produksi dalam bisnis UMKM agar dapat meminimalisasi gangguan produksi. Apakah ada langkah-langkah lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi risiko produksi?
Perilaku Manly Reno
October 2, 2024 at 10:03 am
Menurut artikel ini, risiko produksi merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh pelaku UMKM dalam menjalankan bisnis. Dengan mengidentifikasi risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, pelaku UMKM dapat meminimalisasi gangguan produksi dan menjaga kelancaran operasional bisnis. Apakah Anda setuju bahwa pemahaman risiko produksi yang spesifik untuk setiap jenis usaha UMKM sangat penting?
Riff Raff
October 5, 2024 at 9:02 am
Artikel ini membahas tentang risiko produksi dalam bisnis UMKM dan pentingnya mengidentifikasi dan meminimalisasi gangguan produksi. Risiko produksi dapat muncul dari proses produksi, ketersediaan alat produksi, dan bahan baku. Artikel ini memberikan jenis-jenis produksi dalam UMKM, ketergantungan pada ketersediaan bahan baku, dan langkah-langkah untuk meminimalisasi risiko produksi. Penting bagi pelaku UMKM untuk memahami risiko produksi yang spesifik dalam usaha mereka.