News
Optimisme Bisnis Truk Logistik, Walaupun Pesanan Melambat
Pengusaha Truk Angkutan Barang dan Peti Kemas Tetap Optimistis Meskipun Order Cenderung Melambat
Kondisi Perekonomian dan Perdagangan yang Belum Pulih
Pengusaha truk angkutan barang dan peti kemas tetap optimistis menjalankan kegiatan usaha trucking meskipun order cenderung melambat ditengah kian melonjaknya harga unit truk dan suku cadang, sementara tarif angkut sulit untuk naik.
Menurut Dirut PT Marlindo Tirta Nusantara (MTN) Ali Junaidi, ditengah kondisi perekonomian dan perdagangan nasional (domestik) maupun global (ekspor impor) yang belum sepenuhnya pulih pasca Covid-19 beberapa waktu lalu, berimbas pada masih melemahnya order pengangkutan logistik dari dan ke pelabuhan Tanjung Priok.
Persaingan Tak Sehat dan Tarif Pasar
Belum lagi dipicu persaingan tak sehat (perang tarif) antar trucking, meskipun selama ini di trucking berlaku tarif pasar. ujarnya kepada Logistiknews, disela-sela menghadiri Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja (PSKK Tahun 2024) untuk Pengemudi Angkutan Barang Pengangkut Peti Kemas di PT MTN yang dilaksanakan Lembaga Sertifikasi Profesi Logistik Insan Prima (LSP-LIP) yang telah diakui Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), di Jakarta pada Sabtu (1/6/2024).
Kemacetan di Jalur Distribusi
Dia mengatakan, persoalan kemacetan yang seringkali dialami trucking di jalur distribusi dari dan ke pelabuhan Tanjung Priok selama ini juga menjadi permasalahan tersendiri bagi usaha trucking.
Harapan Terhadap Pemerintah
Oleh karenanya, Ali mengapresiasi jika Pemerintah bisa menyediakan fasilitas pelabuhan yang lebih mumpuni sebagai alternatif Tanjung Priok supaya kondisi lalu lintas di kawasan Jakarta Utara tidak semakin krodit/macet.
Berkaitan dengan permasalahan kemacetan di dalam maupun di luar pelabuhan Tanjung Priok yang kerap terjadi, Bos Marlindo itu berharap agar kedepannya disiapkan rekayasa arus lalu lintas yang lebih baik, serta buffer area trucking yang cukup di pelabuhan.
Optimisme Pengusaha Trucking
Kita inginnya kegiatan di pelabuhan itu lancar, supaya ritase trucking juga bisa bertambah, tutur Ali Junaidi.
Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja
Lembaga Sertifikasi Profesi Logistik Insan Prima (LSP-LIP) yang diakui BNSP menggelar Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja (PSKK Tahun 2024) untuk Pengemudi Angkutan Barang Pengangkut Peti Kemas di PT Marlindo Tirta Nusantara.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (1/6/2024) di garasi truk (pool) PT MTN di wilayah Sungai Tiram Marunda Jakarta Utara itu, diikuti 40 orang Pengemudi Truk PT MTN.
Jumlah Truk dan Sopir yang Dioperasikan
Ali Junaidi mengungkapkan, saat ini perusahannya mengoperasikan 90-an Truk, dan ada sekitar 100 Sopir yang terdata di perusahaan tersebut.
Ekspor Impor Lesu
Turunnya Nilai Ekspor dan Impor
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai ekspor Indonesia pada April 2024 mencapai US$19,62 miliar atau turun 12,97 persen dibanding ekspor Maret 2024. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia selama Januari–April 2024 mencapai US$81,92 miliar atau turun 5,12 persen dibanding periode yang sama tahun 2023.
Adapun nilai impor pada April 2024 mencapai US$16,06 miliar, atau turun 10,60 persen dibandingkan Maret 2024.
Komoditas Ekspor dan Impor Terbesar
BPS mencatat, pada April 2024 ekspor nonmigas mencapai US$18,27 miliar, turun 14,06 persen dibanding Maret 2024. Adapun sepuluh komoditas dengan nilai ekspor nonmigas terbesar pada April 2024, komoditas dengan penurunan terbesar dibanding Maret 2024 adalah logam mulia dan perhiasan/permata sebesar US$478,9 juta (34,88 persen), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada nikel dan barang daripadanya sebesar US$210,6 juta (45,85 persen).
Sektor Ekspor
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–April 2024 turun 1,97 persen dibanding periode yang sama tahun 2023, demikian juga ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 17,22 persen, sedangkan ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 6,90 persen.
Tujuan Ekspor
Ekspor nonmigas April 2024 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$4,28 miliar, disusul India US$1,81 miliar, dan Amerika Serikat US$1,75 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 42,98 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$3,35 miliar dan US$1,24 miliar.
Provinsi Asal Barang Ekspor
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–April 2024 berasal dari Provinsi Jawa Barat dengan nilai US$11,64 miliar (14,21 persen), diikuti Kalimantan Timur US$8,38 miliar (10,23 persen) dan Jawa Timur US$8,22 miliar (10,04 persen).
Impor
Turunnya Nilai Impor
Sedangkan nilai impor Indonesia pada April 2024 mencapai US$16,06 miliar, turun 10,60 persen dibandingkan Maret 2024 atau naik 4,62 persen dibandingkan April 2023.
Impor Migas dan Nonmigas
Untuk impor migas pada April 2024 senilai US$2,96 miliar, turun 11,01 persen dibandingkan Maret 2024 atau naik 0,18 persen dibandingkan April 2023. Adapun impor nonmigas April 2024 senilai US$13,10 miliar, turun 10,51 persen dibandingkan Maret 2024 atau naik 5,68 persen dibandingkan April 2023.
Golongan Barang Impor
Dari sepuluh golongan barang utama nonmigas April 2024, mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya mengalami penurunan terbesar senilai US$388,9 juta (17,07 persen) dibandingkan Maret 2024. Sementara peningkatan terbesar adalah gula dan kembang gula US$139,2 juta (48,64 persen).
Negara Pemasok Impor
Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–April 2024 adalah Tiongkok US$20,77 miliar (35,22 persen); Jepang US$4,26 miliar (7,23 persen); dan Thailand US$3,27 miliar (5,55 persen). Impor nonmigas dari ASEAN US$10,46 miliar (17,74 persen) dan Uni Eropa US$3,64 miliar (6,16 persen).
hakim
June 11, 2024 at 6:04 am
Pengusaha truk angkutan barang dan peti kemas tetap optimistis meskipun order cenderung melambat. Mereka menghadapi kondisi perekonomian dan perdagangan yang belum pulih, persaingan tak sehat, dan kemacetan di jalur distribusi. Namun, mereka berharap pemerintah dapat menyediakan fasilitas pelabuhan yang lebih baik dan rekayasa arus lalu lintas yang lebih baik.
Penghancur
June 13, 2024 at 10:46 am
Pengusaha truk angkutan barang dan peti kemas tetap optimistis meskipun order cenderung melambat. Mereka menghadapi beberapa masalah, seperti harga unit truk yang melonjak, persaingan tak sehat antar trucking, dan sulitnya menaikkan tarif angkut. Namun, mereka berharap pemerintah dapat menyediakan fasilitas pelabuhan yang lebih mumpuni dan memperbaiki rekayasa arus lalu lintas untuk meningkatkan kondisi bisnis trucking.
Burung Phoenix Sparrow
June 13, 2024 at 10:46 am
Pengusaha truk angkutan barang dan peti kemas tetap optimis meskipun pesanan melambat. Kondisi perekonomian dan perdagangan yang belum pulih menjadi faktor utama penurunan pesanan pengangkutan logistik. Persaingan tak sehat dan tarif pasar juga mempengaruhi bisnis truk. Kemacetan di jalur distribusi juga menjadi masalah tersendiri. Pengusaha berharap pemerintah dapat menyediakan fasilitas pelabuhan yang lebih baik. Meskipun demikian, pengusaha tetap optimis dan berharap kegiatan di pelabuhan dapat lancar.
Dez Bonbon
June 14, 2024 at 2:36 am
Pengusaha truk angkutan barang dan peti kemas tetap optimistis meskipun pesanan melambat. Meski harga truk dan suku cadang meningkat, serta tarif angkut sulit naik, mereka masih berharap pemerintah dapat menyediakan fasilitas pelabuhan yang lebih baik. Bagaimana kondisi perekonomian dan perdagangan saat ini mempengaruhi bisnis truk logistik?
Pemotong Bunuh Diri
July 6, 2024 at 11:14 am
Pengusaha truk angkutan barang dan peti kemas tetap optimistis meskipun order cenderung melambat. Meski harga unit truk dan suku cadang melonjak, tarif angkut sulit naik. Apakah Anda berpikir persaingan tak sehat antar trucking menjadi faktor utama penurunan order?
Pengambil Darah
July 19, 2024 at 5:24 am
Pengusaha truk angkutan barang dan peti kemas tetap optimistis meskipun order cenderung melambat. Kendala harga unit truk yang melonjak dan tarif angkut yang sulit naik menjadi tantangan. Bagaimana pengusaha truk menghadapi persaingan tak sehat antar trucking?
Dez Bonbon
August 7, 2024 at 2:32 pm
Pengusaha truk angkutan barang dan peti kemas tetap optimis meskipun pesanan melambat. Mereka menghadapi kondisi perekonomian dan perdagangan yang belum pulih, persaingan tak sehat, dan kemacetan di jalur distribusi. Mereka berharap pemerintah dapat menyediakan fasilitas pelabuhan yang lebih baik.
poppin rampasan
August 22, 2024 at 8:08 am
Pengusaha truk angkutan barang dan peti kemas tetap optimistis meskipun pesanan melambat. Mereka menghadapi persaingan tak sehat dan tarif pasar yang sulit naik. Masalah kemacetan di jalur distribusi juga menjadi permasalahan tersendiri. Pengusaha berharap pemerintah dapat menyediakan fasilitas pelabuhan yang lebih mumpuni.