LSP-LIP Menggelar Uji Kompetensi Sopir Truk PT Multi Binatransport

Pada Minggu (9/6/2024), Lembaga Sertifikasi Profesi Logistik Insan Prima (LSP-LIP) yang diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi (BNSP) mengadakan uji kompetensi Sopir Truk PT Multi Binatransport (MBT). Kegiatan ini merupakan Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja (PSKK Tahun 2024) Pengemudi Angkutan Barang Pengangkut Peti Kemas paket 9 dan 10.

Antusiasme Sopir Truk PT MBT

Sebanyak 40 Sopir Truk peti kemas PT MBT dengan antusias mengikuti kegiatan uji kompetensi tersebut. Hadir dalam kesempatan ini adalah Junior Vice President Trucking Departemen PT Multi Binatransport (MBT) Dessy Desmiyenti dan Dede Ali Mulyadi (Manager Trucking MBT).

Dirut LSP-LIP Memberikan Sambutan

Dirut LSP Logistik Insan Prima (LSP-LIP) Henry Ruswoto, Direktur Sertifikasi LSP-LIP Johanes Kurniawan, dan Tim Penguji yang juga mewakili ASDEKI, M. Lutfi, serta Mohammad Annas (Dosen Universitas Multimedia Nusantara/UMN Tangerang) juga hadir dalam kegiatan ini. Dalam sambutannya, Dirut LSP-LIP Henry Ruswoto menyampaikan bahwa meskipun alokasi anggaran pemerintah terbatas, LSP-LIP tetap melaksanakan uji kompetensi Sopir Truk secara berkesinambungan.

Peran Sertifikat Kompetensi

Henry Ruswoto menegaskan bahwa sertifikat kompetensi merupakan hal yang baru bagi Sopir Truk. Program ini akan terus berkelanjutan karena semua profesi, tidak hanya pengemudi, harus memiliki sertifikat kompetensi. Sertifikat kompetensi merupakan pengakuan dari Pemerintah RI melalui BNSP untuk memastikan bahwa SDM di Indonesia memiliki kecakapan profesi yang mumpuni dan dapat mengantisipasi serbuan SDM dari luar atau asing.

Kendala yang Dihadapi Sopir Truk

Manager Trucking MBT, Dede Ali Mulyadi, menyampaikan bahwa sertifikasi kompetensi Sopir Truk diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan aktivitas transportasi, terutama dalam hal angkutan peti kemas. Dia juga mengungkapkan beberapa kendala yang masih dihadapi oleh para Sopir Truk, seperti kemacetan di jalur distribusi dan di dalam pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Selain itu, banting tarif angkutan juga menjadi masalah karena harus bersaing dengan truk kategori kaki lima (K5).

Terminal Booking System

Dessy Desmiyenti, Junior Vice President Trucking Departemen PT Multi Binatransport (MBT), mengharapkan perhatian serius dari pengelola pelabuhan (Pelindo) dan terminal peti kemas terkait dengan service level agreement (SLA) dan service level guaranteed (SLG), serta kepastian ketersediaan operasional alat bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok. Dia juga menyampaikan harapannya terhadap berjalannya program terminal booking system (TBS) di Pelabuhan Tanjung Priok.

Advertisement

Upaya LSP-LIP dalam Uji Kompetensi Sopir Truk

Henry Ruswoto menegaskan bahwa LSP-LIP mengajukan sekitar 800 Sopir Truk untuk mengikuti uji kompetensi pada tahun 2024, namun Pemerintah hanya mengalokasikan 300 pengemudi. Oleh karena itu, LSP-LIP menyarankan agar uji kompetensi Sopir Truk dapat dilakukan secara berbayar atau mandiri. Dia juga menekankan bahwa sertifikat kompetensi dapat dicabut jika Sopir Truk terbukti melakukan pelanggaran.