Connect with us

Logistik

Indef Mempertanyakan Isi 26 Ribu Kontainer yang Dilewati Bea Cukai

Published

on

aerial photo of cargo crates

Indef Pertanyakan Isi 26 Ribu Kontainer yang Diloloskan Bea Cukai

Kepala Center of Industry, Trade and Investment Indef, Andry Satrio Nugroho mempertanyakan isi dari 26.000 lebih kontainer yang sempat tertahan di pelabuhan-pelabuhan nasional namun kemudian diloloskan begitu saja oleh Direktrat Jenderal bea Cukai Kementerian Keuangan.

Sebelumnya, puluhan ribu peti kemas itu bisa lolos setelah diterbitkannya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024. “Ini yang kami tanyakan sampai dengan hari ini,” kata Andry dalam keterangan tertulisnya, Minggu (8/8/2024).

Permendag Nomor 8 Tahun 2024

Permendag Nomor 8 Tahun 2024 yang diterbitkan pada 1 Agustus 2024 mengatur tentang perubahan atas Permendag Nomor 64 Tahun 2021 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Barang Terbatas. Dalam aturan tersebut, terdapat pengecualian terhadap beberapa barang yang sebelumnya terkena pembatasan ekspor.

Isi Kontainer yang Diloloskan

Indef mempertanyakan isi dari 26.000 lebih kontainer yang diloloskan oleh Bea Cukai. Hal ini penting untuk diketahui karena dapat berdampak pada kebijakan ekspor dan impor di Indonesia. Apabila isi kontainer tersebut adalah barang-barang yang seharusnya terkena pembatasan ekspor, maka tindakan diloloskannya kontainer tersebut dapat merugikan industri dalam negeri.

Dampak Terhadap Industri dalam Negeri

Jika kontainer yang diloloskan tersebut berisi barang-barang yang seharusnya terkena pembatasan ekspor, maka hal ini dapat mengganggu industri dalam negeri. Barang-barang tersebut dapat bersaing langsung dengan produk-produk dalam negeri, sehingga dapat menurunkan daya saing industri dalam negeri.

Kesimpulan

Indef mempertanyakan isi dari 26.000 lebih kontainer yang diloloskan oleh Bea Cukai. Hal ini penting untuk diketahui karena dapat berdampak pada kebijakan ekspor dan impor di Indonesia. Jika isi kontainer tersebut adalah barang-barang yang seharusnya terkena pembatasan ekspor, maka tindakan diloloskannya kontainer tersebut dapat merugikan industri dalam negeri.

Tim Editorial DetikLogistik adalah kolektif para profesional berpengalaman yang secara kolektif memiliki lebih dari 100 tahun pengalaman dalam industri logistik dan bisnis. Dengan Erika V. dan S. Susanto sebagai anggota kunci, tim ini diperkaya dengan keahlian dalam berbagai segmen logistik, termasuk manajemen rantai pasokan dan keuangan. Bergabung dengan mereka adalah Andi B., Dian P., Rini H., dan Budi K., yang masing-masing membawa keahlian dan perspektif lokal yang kuat ke dalam campuran. Mereka bersama-sama menyediakan wawasan berharga terhadap tantangan dan peluang yang muncul dalam industri logistik. Tim ini berdedikasi untuk menyediakan informasi berkualitas tinggi dan solusi praktis yang akan membantu Anda dalam mengelola operasi logistik dan memajukan bisnis Anda. Dengan latar belakang yang beragam dan keahlian yang mendalam, Tim Editorial DetikLogistik berkomitmen untuk menjadi mitra terpercaya Anda dalam navigasi dinamika pasar logistik yang terus berubah.

Continue Reading
4 Comments

4 Comments

  1. adipati taffy

    August 26, 2024 at 8:34 am

    Indef mempertanyakan isi 26 ribu kontainer yang dilewati Bea Cukai. Apakah barang-barang dalam kontainer tersebut seharusnya terkena pembatasan ekspor?

  2. Isis Darkside

    August 28, 2024 at 3:06 pm

    Indef mempertanyakan isi dari 26.000 lebih kontainer yang diloloskan oleh Bea Cukai. Apakah barang-barang dalam kontainer tersebut seharusnya terkena pembatasan ekspor?

  3. Stalk Koma

    September 14, 2024 at 7:55 am

    Indef mempertanyakan isi 26 ribu kontainer yang dilewati oleh Bea Cukai. Apakah barang-barang dalam kontainer tersebut seharusnya terkena pembatasan ekspor?

  4. benang x

    September 18, 2024 at 9:49 am

    Indef mempertanyakan isi 26 ribu kontainer yang dilewati Bea Cukai. Apakah barang-barang dalam kontainer tersebut seharusnya terkena pembatasan ekspor?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *