Jalur Kereta Api yang Layak Dielektrifikasi di Indonesia

Pendahuluan

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub), untuk melakukan elektrifikasi pada lintasan kereta api di perkotaan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan frekuensi dan layanan angkutan kereta perkotaan, serta mendukung integrasi layanan antar moda di simpul-simpul transportasi seperti terminal bus, pelabuhan, dan bandara.

Potensi Jalur Kereta Api yang Layak Dielektrifikasi

Berdasarkan penilaian Ketua Umum MTI, Tory Damantoro, terdapat beberapa lintasan kereta api yang layak dielektrifikasi di Indonesia. Jalur-jalur tersebut meliputi:

• Bandung
• Semarang
• Surabaya
• Medan

Tindakan elektrifikasi pada lintasan-lintasan ini akan membantu meningkatkan frekuensi layanan kereta api perkotaan dan memanfaatkan jaringan jalan rel yang ada untuk pergerakan perkotaan. Selain itu, ini juga berkaitan dengan perkembangan sektor logistik di masa depan.

Proyek Elektrifikasi yang Telah Direncanakan

Ada beberapa proyek elektrifikasi jalur kereta api yang sudah direncanakan oleh Kementerian Perhubungan. Beberapa di antaranya adalah:

• Jalur Padalarang-Bandung-Cicalengka
• Jalur Solo Balapan-Palur (sebagai perpanjangan jalur KRL Yogya-Solo)
• Jalur Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbongkertosusila)
• Jalur Medan-Binjai-Deliserdang-Karo (Mebidangro)

Elektrifikasi jalur-jalur ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan sistem transportasi kereta api, serta memberikan manfaat yang lebih baik bagi masyarakat yang menggunakan angkutan kereta perkotaan.

Kesimpulan

Elektrifikasi jalur kereta api di Indonesia, khususnya di perkotaan, merupakan langkah penting dalam meningkatkan frekuensi dan layanan angkutan kereta perkotaan. Dengan memanfaatkan energi listrik sebagai sumber tenaga, sistem transportasi kereta api dapat menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan. Selain itu, ini juga akan berdampak positif pada sektor logistik di Indonesia.