Logistik
Awas, Peringatan “Tsunami” Inflasi Muncul karena Perang Gaza
Pengaruh Perang Gaza terhadap Perdagangan Global
Perang antara Israel dan milisi Palestina Hamas di Gaza Palestina telah menimbulkan dampak global baru. Salah satu dampak tersebut adalah aksi penyerangan kapal-kapal yang diduga terkait dengan Israel di Laut Merah, yang dilakukan oleh milisi Yaman, Houthi, sebagai bentuk solidaritas ke Hamas.
Serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah terus mendorong tarif angkutan laut lebih tinggi karena banyaknya armada dagang yang memutar menghindari perairan itu. Dampaknya adalah peringatan akan inflasi dan tertundanya pengiriman barang.
Dampak Pada Rantai Pasokan
Para manajer logistik mengatakan bahwa situasi ini telah menciptakan badai besar dan “tsunami” dalam perdagangan global. Kapal-kapal dagang memilih untuk mengitari Benua Afrika alih-alih melewati Laut Merah dan Terusan Suez untuk menghindari kekerasan yang terjadi terhadap kapal komersial.
Akibatnya, waktu perjalanan yang lebih lama dapat menunda kedatangan barang-barang musim semi. Biasanya, barang-barang ini diambil sebelum Tahun Baru Imlek, ketika pabrik-pabrik tutup dan karyawan pergi berlibur.
“Tekanan rantai pasokan yang menyebabkan inflasi bersifat ‘sementara’ pada tahun 2022 mungkin akan kembali terjadi jika masalah di Laut Merah dan Samudera Hindia terus berlanjut,” kata Kepala Eksekutif Lindsey Group, Larry Lindsey.
Hal ini memberikan penekanan terhadap inflasi yang menjadi perhatian The Fed dan ECB, yang kemungkinan besar akan mengakibatkan penurunan suku bunga meskipun tekanan inflasi agak meningkat.
Peningkatan Kekerasan dan Reaksi Internasional
Keberlanjutan kekerasan yang terjadi terhadap kapal komersial di Laut Merah telah mendapat peringatan keras dari beberapa negara, termasuk Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Inggris. AS bahkan telah menerjunkan kapal militernya di wilayah perairan tersebut dan melakukan tindakan untuk melindungi kapal dagang.
Meski mendapatkan penjagaan ketat, beberapa raksasa perkapalan dunia seperti Maersk, Ocean Network Express (ONE), Hapag Lloyd, dan Hyundai Merchant Marine (HMM) memilih untuk menghindari perairan itu. Mereka memutuskan untuk memutar ke Tanjung Harapan di ujung Selatan Afrika.
Dampak Pada Tarif Pengiriman
Pilihan ini juga berdampak pada kenaikan tarif pengiriman. Tarif angkutan barang dari Asia ke Eropa Utara meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi di atas US$ 4.000 atau sekitar Rp 62 juta per unit 40 kaki. Tarif dari Asia hingga Pantai Timur Amerika Utara juga meningkat sebesar 55% menjadi US$ 3.900 atau sekitar Rp 60 juta per kontainer berukuran 40 kaki. Harga di Pantai Barat naik 63% menjadi lebih dari US$ 2.700 atau sekitar Rp 42 juta.
Para ahli memperkirakan bahwa biaya pengiriman yang lebih tinggi ini akan mengalir ke rantai pasokan dan berdampak pada konsumen saat memasuki kuartal pertama tahun ini.
“Ini adalah masalah besar karena penurunan harga barang telah meredakan tekanan inflasi,” kata Peter Boockvar, kepala investasi di Bleakly Financial Group.
Meskipun situasi di Laut Merah bisa berakhir kapan saja jika perang di Gaza berakhir, hal ini juga merupakan pengingat bagi The Fed bahwa mereka harus tetap waspada terhadap perjuangan inflasi agar tidak mengulangi kejadian tahun 1970-an.
Papa Smurf
February 3, 2024 at 6:18 pm
Perang Gaza telah menyebabkan peningkatan tarif angkutan laut dan penundaan pengiriman barang. Situasi ini berdampak pada rantai pasokan global dan dapat menyebabkan inflasi. Kekerasan terhadap kapal komersial di Laut Merah mendapat peringatan keras dari beberapa negara. Beberapa perusahaan pelayaran besar memilih untuk menghindari perairan tersebut, yang mengakibatkan kenaikan tarif pengiriman. Biaya pengiriman yang lebih tinggi ini diperkirakan akan berdampak pada konsumen. The Fed harus tetap waspada terhadap inflasi.
Raja Pancing
February 3, 2024 at 7:46 pm
Perang Gaza telah menyebabkan dampak global, termasuk penyerangan kapal dagang di Laut Merah. Akibatnya, tarif angkutan laut meningkat dan pengiriman barang tertunda. Situasi ini menciptakan “tsunami” dalam perdagangan global dan dapat mempengaruhi rantai pasokan. Kekerasan terhadap kapal komersial ini mendapat peringatan keras dari beberapa negara dan mempengaruhi tarif pengiriman yang meningkat. Biaya pengiriman yang lebih tinggi ini dapat berdampak pada konsumen dan perlu menjadi perhatian The Fed.
JK Teman
April 26, 2024 at 1:45 am
Peringatan “Tsunami” Inflasi muncul akibat perang Gaza. Kapal-kapal dagang menghindari Laut Merah dan tarif angkutan laut meningkat. Dampaknya adalah inflasi dan tertundanya pengiriman barang. Apakah peningkatan kekerasan ini akan berlanjut dan bagaimana dampaknya pada rantai pasokan global?
Sapiens
July 11, 2024 at 4:40 pm
Wah, peringatan “tsunami” inflasi muncul karena perang Gaza nih! Dampaknya, tarif angkutan laut jadi lebih tinggi dan pengiriman barang tertunda. Apakah inflasi ini akan berlanjut jika masalah di Laut Merah dan Samudera Hindia tidak segera diselesaikan?
Kaki Merica
July 31, 2024 at 9:18 pm
Hati-hati, peringatan “tsunami” inflasi muncul akibat perang Gaza. Dampaknya adalah peningkatan tarif angkutan laut dan tertundanya pengiriman barang. Bagaimana dampak ini akan mempengaruhi rantai pasokan global?
Kacang Gamer
August 2, 2024 at 7:12 am
Awas, peringatan “tsunami” inflasi muncul karena perang Gaza. Dampak perang Gaza terhadap perdagangan global terlihat dari serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah yang menyebabkan peningkatan tarif angkutan laut dan tertundanya pengiriman barang. Situasi ini menciptakan tekanan besar pada rantai pasokan dan menimbulkan kekhawatiran akan inflasi. Kekerasan terhadap kapal komersial di Laut Merah mendapat peringatan keras dari beberapa negara dan berdampak pada peningkatan tarif pengiriman. Para ahli memperkirakan bahwa biaya pengiriman yang lebih tinggi ini akan berdampak pada konsumen. Situasi ini menjadi pengingat bagi The Fed untuk tetap waspada terhadap inflasi.
cupid menggoda
August 2, 2024 at 12:53 pm
Hati-hati, peringatan “tsunami” inflasi muncul karena perang Gaza. Dampak perang Gaza terhadap perdagangan global terlihat dalam serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah, yang mempengaruhi tarif angkutan laut dan pengiriman barang. Situasi ini menciptakan badai besar dalam rantai pasokan dan bisa berdampak pada inflasi. Bagaimana dampak ini akan mempengaruhi ekonomi global?