Connect with us

Logistik

Bos Bea Cukai Mengungkap Isi 26 Ribu Kontainer yang Terhenti di Dua Pelabuhan

Published

on

assorted-color filed intermodal containers

Bos Bea Cukai Ungkap Isi 26 Ribu Kontainer Tertahan di Dua Pelabuhan

Isi Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Direktur Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani mengungkapkan isi 26 ribu kontainer yang tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya Jawa Timur. Menurut Askolani, isi kontainer yang menumpuk itu sudah dilaporkan ke Menteri Perindustrian Agus Gumiwang. Agus sebelumnya mempertanyakan hingga bersurat ke Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

Penyebab Tertahannya Kontainer di Pelabuhan

Salah satu penyebab tertahannya kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak adalah masalah administrasi dan perizinan. Beberapa kontainer tidak memiliki dokumen yang lengkap atau tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Hal ini menyebabkan proses pengeluaran kontainer menjadi terhambat.

Selain itu, ada juga kontainer yang tertahan karena masalah teknis, seperti kerusakan pada alat bongkar muat atau keterbatasan fasilitas di pelabuhan. Kontainer yang tidak dapat dipindahkan atau diproses dengan cepat juga dapat menyebabkan penumpukan di pelabuhan.

Dampak Tertahannya Kontainer di Pelabuhan

Tertahannya kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak dapat berdampak negatif pada rantai pasokan dan aktivitas ekspor-impor. Penumpukan kontainer dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman barang, biaya tambahan, dan ketidakpastian dalam proses logistik.

Para pelaku bisnis dan industri juga dapat mengalami kerugian akibat penundaan dalam pengiriman barang. Selain itu, penumpukan kontainer juga dapat mempengaruhi reputasi dan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.

Solusi untuk Mengatasi Penumpukan Kontainer

Untuk mengatasi penumpukan kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak, perlu dilakukan langkah-langkah berikut:

Advertisement
penghargaan penyedia logistik oleh Detik Logistik
  • Meningkatkan koordinasi antara instansi terkait, seperti Bea Cukai, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Keuangan, untuk mempercepat proses pengeluaran kontainer.
  • Meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam proses administrasi dan perizinan kontainer.
  • Meningkatkan kapasitas dan kualitas fasilitas di pelabuhan, termasuk alat bongkar muat dan infrastruktur pendukung lainnya.
  • Mendorong penggunaan teknologi dalam pengelolaan logistik, seperti penggunaan sistem informasi dan pelacakan barang secara real-time.

Contoh Kasus dan Statistik

Sebagai contoh, pada tahun 2020, terdapat sekitar 10 ribu kontainer yang tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak. Hal ini menyebabkan kerugian sebesar 1 triliun rupiah bagi para pelaku bisnis dan industri.

Menurut data dari Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), sekitar 30% dari total kontainer yang masuk ke Indonesia mengalami penundaan atau tertahan di pelabuhan. Hal ini menunjukkan pentingnya upaya untuk mengatasi masalah penumpukan kontainer di pelabuhan.

Erika V. adalah seorang profesional yang berpengalaman dalam logistik. Saat ini, ia menjabat sebagai Staff Manajemen Pengiriman di PT. Global Jet Express (J&T Express) di Indonesia. Erika memiliki latar belakang dalam bidang Perbankan dan Keuangan dari President University. Dengan komitmen yang kuat untuk pertumbuhan pribadi dan pengembangan profesional, Erika termotivasi untuk berkontribusi pada kesuksesan organisasi sambil terus meningkatkan keterampilannya.

Continue Reading
7 Comments

7 Comments

  1. Penunggang Lincoln

    August 20, 2024 at 8:30 pm

    Bos Bea Cukai mengungkap isi 26 ribu kontainer yang tertahan di dua pelabuhan. Penyebabnya adalah masalah administrasi dan perizinan serta masalah teknis. Tertahannya kontainer ini dapat berdampak negatif pada rantai pasokan dan aktivitas ekspor-impor. Solusinya adalah meningkatkan koordinasi antar instansi terkait, meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam proses administrasi dan perizinan, meningkatkan kapasitas dan kualitas fasilitas di pelabuhan, serta mendorong penggunaan teknologi dalam pengelolaan logistik. Contoh kasus pada tahun 2020 menunjukkan kerugian sebesar 1 triliun rupiah bagi para pelaku bisnis dan industri.

  2. Jagung Nol

    August 20, 2024 at 8:42 pm

    Bos Bea Cukai mengungkapkan isi 26 ribu kontainer yang tertahan di dua pelabuhan. Kontainer tersebut tertahan karena masalah administrasi, perizinan, dan masalah teknis. Penumpukan kontainer dapat berdampak negatif pada rantai pasokan dan aktivitas ekspor-impor. Solusi yang diusulkan antara lain meningkatkan koordinasi, efisiensi, kapasitas fasilitas, dan penggunaan teknologi dalam pengelolaan logistik. Contoh kasus tahun 2020 menunjukkan kerugian sebesar 1 triliun rupiah. Bagaimana menurut Anda solusi yang diusulkan untuk mengatasi masalah penumpukan kontainer di pelabuhan?

  3. perempuan burung merpati

    August 22, 2024 at 7:06 pm

    Bos Bea Cukai mengungkapkan bahwa ada 26 ribu kontainer yang tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak. Penyebabnya adalah masalah administrasi dan perizinan serta masalah teknis. Penumpukan kontainer ini dapat berdampak negatif pada rantai pasokan dan aktivitas ekspor-impor. Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan koordinasi antara instansi terkait, meningkatkan efisiensi dalam proses administrasi dan perizinan, serta meningkatkan kapasitas dan kualitas fasilitas di pelabuhan. Sebagai contoh, pada tahun 2020, terdapat sekitar 10 ribu kontainer yang tertahan di pelabuhan dengan kerugian sebesar 1 triliun rupiah. Data ini menunjukkan pentingnya penanganan masalah penumpukan kontainer di pelabuhan. Apa langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini?

  4. poppin rampasan

    August 23, 2024 at 9:19 pm

    Bos Bea Cukai mengungkapkan isi 26 ribu kontainer yang tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak. Penyebabnya adalah masalah administrasi dan teknis. Tertahannya kontainer ini dapat berdampak negatif pada rantai pasokan dan aktivitas ekspor-impor. Solusinya adalah meningkatkan koordinasi, efisiensi, kapasitas, dan penggunaan teknologi dalam pengelolaan logistik. Contoh kasus menunjukkan pentingnya mengatasi masalah ini.

  5. Pencuci Matahari

    August 26, 2024 at 9:19 pm

    Kabar terbaru, Bos Bea Cukai mengungkap isi 26 ribu kontainer yang tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak. Kontainer-kontainer tersebut mengalami penundaan akibat masalah administrasi, perizinan, dan teknis. Penumpukan kontainer ini dapat berdampak negatif pada rantai pasokan dan aktivitas ekspor-impor. Solusi yang perlu dilakukan antara lain meningkatkan koordinasi, efisiensi, kapasitas fasilitas, dan penggunaan teknologi. Contoh kasus tahun 2020 menunjukkan kerugian sebesar 1 triliun rupiah akibat penumpukan kontainer di pelabuhan. Apa pendapatmu mengenai solusi yang diajukan untuk mengatasi masalah ini?

  6. Putri Asam Asetat

    August 28, 2024 at 3:20 am

    Bos Bea Cukai mengungkapkan isi 26 ribu kontainer yang tertahan di dua pelabuhan. Penyebabnya adalah masalah administrasi, perizinan, dan teknis. Penumpukan kontainer dapat berdampak negatif pada rantai pasokan dan aktivitas ekspor-impor. Solusi yang perlu dilakukan antara lain meningkatkan koordinasi, efisiensi, kapasitas, dan penggunaan teknologi. Contoh kasus tahun 2020 menunjukkan kerugian sebesar 1 triliun rupiah. Data dari Asosiasi Logistik Indonesia menunjukkan pentingnya mengatasi masalah ini.

  7. Wasit

    September 18, 2024 at 1:14 pm

    Bos Bea Cukai mengungkap isi 26 ribu kontainer yang terhenti di dua pelabuhan. Kontainer tersebut tertahan karena masalah administrasi, perizinan, dan teknis. Penumpukan kontainer dapat berdampak negatif pada rantai pasokan dan aktivitas ekspor-impor. Solusinya adalah meningkatkan koordinasi antar instansi terkait, efisiensi administrasi dan perizinan, serta kapasitas fasilitas di pelabuhan. Contoh kasus menunjukkan pentingnya mengatasi masalah penumpukan kontainer di pelabuhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *