Penandatanganan Addendum II Konsesi Terminal Petikemas Makassar New Port (MNP) Tahap I

Tujuan untuk Meningkatkan Kelancaran Logistik di Indonesia Timur

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan PT. Pelabuhan Indonesia /Pelindo (Persero) telah melakukan Penandatanganan Addendum II Konsesi Terminal Petikemas Makassar New Port (MNP) Tahap I. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kelancaran logistik di Indonesia Timur dan mengurangi biaya logistik di wilayah tersebut.

Kerjasama antara Kementerian Perhubungan dan PT. Pelindo

Penandatanganan addendum ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama antara Kementerian Perhubungan dan PT. Pelindo sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang mengoperasikan Makassar New Port.

Penambahan Ruang Lingkup 1B dan 1C

Addendum ini melibatkan penambahan ruang lingkup 1B dan 1C tanpa mengubah nilai dan jangka waktu saat ini. Dengan selesainya pembangunan tahap 1B dan 1C, kapasitas terminal peti kemas Makassar New Port meningkat 150 persen, dari 1 juta TEUs menjadi 2,5 juta twentyfoot equivalent units (TEUs).

Makassar New Port sebagai Pelabuhan Utama dan Hub Distribusi Logistik di Indonesia Timur

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif Priadi, menyatakan komitmen bersama untuk meningkatkan pengelolaan pelabuhan di Indonesia agar lebih profesional, efektif, dan efisien. Makassar New Port diharapkan menjadi pelabuhan utama dan hub distribusi logistik di Indonesia Timur, khususnya untuk ekspor produk andalan seperti cokelat, kopi, dan olahan kayu.

Tarif Kompetitif untuk Menarik Perusahaan Pelayaran

Dalam konteks ini, tarif kompetitif di Makassar diharapkan akan menarik perusahaan pelayaran, memungkinkan kapal-kapal yang lebih banyak dan berkapasitas besar untuk melayani rute Makassar-Surabaya tanpa perlu sampai ke Sorong atau Ambon.

Makassar New Port sebagai Proyek Strategis Nasional

Proyek Strategis Nasional (PSN) Makassar New Port dicanangkan oleh pemerintah sebagai solusi terhadap kongesti yang akan terjadi di Pelabuhan Soekarno Hatta. Dengan target layanan 200-300 ribu TEUs pada tahun 2024, Makassar New Port diharapkan dapat meningkatkan efisiensi logistik dan bersaing dengan negara tetangga.

Advertisement

Peran Penting Makassar New Port dalam Distribusi Logistik untuk Indonesia Timur

Direktur Strategi Pelindo Prasetyo menekankan peran penting Makassar New Port dalam mendukung distribusi logistik untuk Indonesia Timur. Dengan beroperasinya sejak tahun 2019, pelabuhan ini telah memainkan peran kunci dalam kelancaran arus logistik dan mengurangi logistic cost di wilayah Indonesia Timur.

Target Arus Bongkar Muat di Makassar New Port

Pada 2023, Pelindo Regional 4 menetapkan RKAP arus bongkar muat sebesar 193.287 TEUs. Namun, melihat derasnya arus bongkar muat di awal-awal 2023, Pelindo lalu menaikkan target dalam RKAP Perubahan 2023 menjadi 212.675 TEUs. Sampai akhir 2023, arus bongkar muat di Makassar New Port sudah melewati 257.981 TEUs.