News
Perlu SOP yang Tepat dalam Penanganan Barang Berbahaya di Pelabuhan
Prosedur Standar Penanganan Barang Berbahaya di Pelabuhan
Pentingnya Penanganan Barang Berbahaya yang Tepat
Prosedur standar (SOP) dalam penanganan barang berbahaya di pelabuhan sangat penting untuk mencegah insiden seperti ledakan besar yang terjadi di Beirut akibat penyimpanan amonium nitrat yang tidak sesuai ketentuan. Sebagai langkah preventif, penanganan barang berbahaya di pelabuhan harus sesuai dengan ketentuan International Maritime Dangerous Goods (IMDG) Code dan regulasi nasional.
Ratifikasi IMDG Code oleh Indonesia
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Hubla Kemenhub, Jon Kenedi, mengungkapkan bahwa Indonesia telah meratifikasi IMDG Code melalui Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 16 Tahun 2021. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam meningkatkan pengawasan dan penegakan aturan terkait penanganan barang berbahaya di pelabuhan.
Pelabuhan sebagai Motor Perekonomian Nasional
Jon Kenedi juga menekankan pentingnya pelabuhan sebagai motor perekonomian nasional. Perkembangan pelabuhan sangat dipengaruhi oleh aktivitas perdagangan dan jenis kapal yang melaluinya. Transportasi laut, dengan ongkos angkut yang murah dan aman, memiliki prospek cerah dibandingkan moda transportasi lainnya.
Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Manusia
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, melalui KPLP, berkomitmen meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) terkait pengawasan tempat penumpukan dan penyimpanan barang berbahaya di pelabuhan. Tujuan dari upaya ini adalah agar pengguna jasa mendapatkan kepastian prosedur dalam kegiatan bongkar muat barang berbahaya, sehingga tercipta kondisi pelabuhan yang aman dan kondusif.