Connect with us

News

Pasokan Solar Terbatas, Antrian Truk di SPBU Maros Kembali Mengular

Published

on

Industri Logistik Mengatakan Tarif Tol Masih Mahal - Rantai Pasokan Indonesia

Antrean Truk di SPBU Maros Sebabkan Kemacetan

Kelangkaan Solar Subsidi Menyebabkan Antrean Truk di SPBU Maros

Penampakan antrean kendaraan truk kembali terlihat di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Minggu,(14/07).

Bahkan antrean truk ini mengular hingga ke ruas jalan raya poros Maros-Makassar sebabkan kemacetan.

Sulitnya Mendapatkan Solar Subsidi

Salah satu sopir truk alam mengaku antrean mobil diakibatkan sulitnya mendapatkan solar subsidi, padahal harga masih normal.

“Ini sudah berbulan-bulan penampakan setiap hari, bahkan terkadang kita para sopir harus bermalam di parkiran SPBU demi bisa mendapatkan pasokan solar subsidi,”

Alam menyebut selain sulit pembelian solar subsidi juga terbatas, hal inipun membuat para sopir khususnya lintas provinsi merana.

“Bukan cuman susah dapatnya pak, pembeliannya juga terbatas, disaat seperti ini kita membutuhkan bbm cadangan, karena kelangkaan ini terjadi hampir di semua daerah, sementara harga tetap normal,” ungkapnya.

Advertisement
penghargaan penyedia logistik oleh Detik Logistik

Harapan kepada Pemerintah

Dirinya pun berharap kepada Pemerintah untuk bisa menormalkan kembali pasokan solar subsidi ke SPBU di daerah.

“Kita sangat berharap ada upaya dari Pemerintah agar kuotanya tak lagi dibatasi, karena ini sudah sangat merugikan bahkan berdampak pada penghasilan kami, yang tak seperti dulu lagi,”keluhnya.

Kelangkaan Solar Subsidi Terjadi Selama Sebulan Lebih

Sementara itu petugas SPBU Batangase, rapi mengatakan kelangkaan terjadi sudah sebulan lebih.

” Kelangkaan ini sudah sebulan lebih terjadi, banyak truk setiap hari yang mengantri sejak kuota minyak solar ini dibatasi oleh pertamina,”jelasnya.

Sejak kuota solar subsidi dibatasi oleh Pertamina, setiap SPBU di daerah hanya mendapatkan kuota 24 kilo liter perharinya, padahal sebelumnya hingga 32 kilo liter.

“Perharinya kita sisa dapat 24 kilo liter, dulu waktu normal tembus 32 kilo liter, itupun setiap hari habis,” ujarnya.

Advertisement
penghargaan penyedia logistik oleh Detik Logistik

Distribusi Pengantaran Solar Subsidi Dilakukan Secara Estafet

Meski kuota yang didapatkan 24 kilo liter perhari namun, distribusi pengantaran ke SPBU dilakukan secara estafet.

“Kita dapat jatah 24 kilo liter, tapi pengirimannya kesini tidak langsung, kadang sampai 3 kali pengantaran dalam sehari,” ujarnya.

Harapan agar Kuota Solar Subsidi Kembali Normal

Selaku pengawas di SPBU, rapi pun berharap agar kuota minyak solar subsidi bisa kembali normal agar tak terjadi lagi penumpukan kendaraan hingga ke ruas jalan utama.

Satria Susanto adalah seorang profesional berpengalaman di bidang logistik, saat ini menjabat sebagai Logistics Operations Manager di PT. Wahana Prestasi Logistik. Dengan latar belakang pendidikan Gelar Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Satria telah menunjukkan kemampuannya dalam mengelola dan mengoptimalkan operasi logistik. Sebelum bergabung dengan PT. Wahana Prestasi Logistik pada Agustus 2017, Satria telah menempati posisi serupa sebagai Operations Manager di Lion Parcel selama lebih dari empat tahun. Pengalamannya yang luas selama hampir satu dekade dalam industri logistik telah membentuknya menjadi seorang ahli dalam mengatur, merencanakan, dan mengimplementasikan strategi operasional yang efisien. Keterampilan Satria dalam mengelola operasi logistik tidak hanya terbatas pada pengetahuan teknis, tetapi juga mencakup kemampuan komunikasi dan koordinasi yang efektif, sangat penting dalam menjaga kelancaran rantai pasokan. Berbasis di Jakarta, Indonesia, Satria telah berhasil memimpin timnya untuk mencapai berbagai target operasional, membuktikan kemampuannya sebagai seorang pemimpin yang efektif dan inovatif dalam industri logistik.

Continue Reading
8 Comments

8 Comments

  1. Surga Terkirim

    August 1, 2024 at 9:11 am

    Pasokan solar subsidi yang terbatas menyebabkan antrean truk di SPBU Maros kembali mengular. Para sopir truk mengeluh sulitnya mendapatkan solar subsidi dan berharap pemerintah dapat menormalkan pasokan. Kelangkaan solar subsidi telah terjadi selama sebulan lebih dan distribusinya dilakukan secara estafet. Harapan agar kuota solar subsidi kembali normal demi menghindari kemacetan di jalan utama.

  2. Eagle Count

    August 1, 2024 at 2:19 pm

    Antrean truk di SPBU Maros semakin mengular karena pasokan solar terbatas. Sopir truk mengeluh sulitnya mendapatkan solar subsidi dan berharap pemerintah dapat mengatasi masalah ini. Petugas SPBU juga mengungkapkan bahwa kelangkaan solar subsidi telah terjadi selama sebulan lebih. Distribusi pengantaran solar subsidi dilakukan secara estafet dan diharapkan agar kuota solar subsidi dapat kembali normal.

  3. kevorkian merah panas

    August 2, 2024 at 6:31 pm

    Antrean truk di SPBU Maros kembali mengular, hal ini disebabkan kelangkaan solar subsidi yang sulit didapatkan. Sopir truk bahkan harus bermalam di SPBU untuk mendapatkan pasokan solar subsidi. Mereka berharap pemerintah dapat menormalkan pasokan solar subsidi agar tidak merugikan penghasilan mereka. Kelangkaan solar subsidi ini terjadi selama sebulan lebih dan distribusinya dilakukan secara estafet. Pengawas di SPBU berharap agar kuota solar subsidi bisa kembali normal untuk menghindari penumpukan kendaraan di jalan.

  4. Meriam Tari

    August 6, 2024 at 5:17 pm

    Antrean truk di SPBU Maros semakin memanjang akibat pasokan solar yang terbatas. Sopir truk mengeluh sulitnya mendapatkan solar subsidi, sementara harga masih normal. Mereka berharap pemerintah dapat menormalkan pasokan solar subsidi agar tidak merugikan penghasilan mereka. Kelangkaan solar subsidi telah terjadi selama sebulan lebih, dan distribusinya dilakukan secara estafet. Harapan agar kuota solar subsidi kembali normal agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di jalan utama.

  5. NecroBull

    August 8, 2024 at 9:51 pm

    Antrean truk di SPBU Maros semakin mengular karena pasokan solar terbatas. Sopir truk mengeluh sulitnya mendapatkan solar subsidi dan berharap pemerintah dapat menormalkan pasokan. Petugas SPBU juga mengatakan kelangkaan solar subsidi telah terjadi selama sebulan lebih. Distribusi pengantaran solar subsidi dilakukan secara estafet dan diharapkan kuota kembali normal agar tidak terjadi penumpukan kendaraan.

  6. Snazz Beku

    August 9, 2024 at 9:40 pm

    Antrean truk di SPBU Maros semakin memanjang karena pasokan solar terbatas. Sopir truk kesulitan mendapatkan solar subsidi dan harus bermalam di SPBU. Harapan kepada pemerintah agar pasokan solar subsidi normal kembali. Kelangkaan solar subsidi sudah terjadi selama sebulan lebih. Distribusi pengantaran solar subsidi dilakukan secara estafet. Harapan agar kuota solar subsidi kembali normal.

  7. penembak

    August 13, 2024 at 3:42 pm

    Antrean truk di SPBU Maros kembali mengular karena pasokan solar terbatas. Sopir truk mengeluh sulitnya mendapatkan solar subsidi dan berharap pemerintah dapat menormalkan pasokan. Kelangkaan solar subsidi telah terjadi selama sebulan lebih dan distribusinya dilakukan secara estafet. Harapan agar kuota solar subsidi kembali normal untuk menghindari penumpukan kendaraan.

  8. hannibal anjing

    September 7, 2024 at 6:54 pm

    Antrean truk di SPBU Maros semakin mengular karena pasokan solar terbatas. Sopir truk kesulitan mendapatkan solar subsidi dan harus bermalam di SPBU untuk mendapatkannya. Mereka berharap pemerintah bisa mengatasi kelangkaan ini. Distribusi solar subsidi dilakukan secara estafet. Semoga kuota solar subsidi bisa kembali normal agar tidak terjadi kemacetan lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *