Pemilihan Umum 2024: Bagaimana Pengaruhnya terhadap Pasar Saham di Indonesia?

Pengantar

Pemilihan umum merupakan peristiwa penting yang akan terjadi di lebih dari 75 negara pada tahun 2024. Menurut Economist Intelligence Unit, lebih dari empat miliar orang, atau lebih dari setengah populasi dunia, tinggal di negara-negara yang akan mengadakan pemilihan tahun ini. Negara-negara tersebut meliputi Inggris, Amerika Serikat, Rusia, India, Turki, dan banyak lagi. Pemilihan umum memiliki potensi untuk mempengaruhi pasar saham baik di tingkat domestik maupun global.

Pemilihan Umum di Taiwan

Pada tanggal 13 Januari, Taiwan akan mengadakan pemilihan presiden yang akan melibatkan tiga kandidat: Lai Ching-te dari Partai Progresif Demokratik (DPP), Ko Wen-je dari Partai Rakyat Taiwan, dan Hou Yu-ih dari Kuomintang. Hasil pemilihan ini berpotensi mempengaruhi hubungan antara Amerika Serikat dan China serta keamanan di kawasan Asia Pasifik secara lebih luas. Namun, dampaknya terhadap pasar saham lokal diperkirakan tidak begitu signifikan.

Pemilihan Umum di Indonesia

Setelah pemilihan di Taiwan, Indonesia akan mengadakan pemilihan presiden pada tanggal 14 Februari. Tiga kandidat yang akan bertarung adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan pasangannya yang kontroversial, Gibran Rakabuming Raka (putra Presiden Joko Widodo), Ganjar Pranowo dari partai pemerintah, dan Anies Baswedan, mantan gubernur Jakarta. Hasil pemilihan ini dapat mempengaruhi minat perusahaan-perusahaan besar seperti Tesla untuk berinvestasi di Indonesia. Arus masuk investasi asing sangat penting bagi negara ini yang menjadi rumah bagi beberapa perusahaan teknologi dan unicorn yang sedang mempertimbangkan kapan dan di mana mereka akan melantai di bursa saham Indonesia.

Pemilihan Umum di India

India menjadi tujuan investasi yang populer pada tahun 2023 berkat pertumbuhan ekonomi yang kuat, populasi yang berkembang, dan pasar saham yang booming. Namun, pemilihan umum di India memiliki potensi untuk menyebabkan volatilitas pasar. Analis dari Morgan Stanley memperkirakan bahwa saham-saham India akan naik menjelang pemilihan umum 2024, dengan asumsi bahwa pemerintahan saat ini akan terus berlanjut. Namun, hasil pemilihan ini masih sulit diprediksi.

Pemilihan Umum di Inggris

Inggris diperkirakan akan mengadakan pemilihan umum sebelum tanggal 28 Januari 2025, meskipun pemilihan umum juga mungkin terjadi pada tahun 2024. Partai Konservatif yang berkuasa saat ini masih tertinggal sekitar 20 poin dibandingkan Partai Buruh dalam jajak pendapat. Meskipun demikian, sulit untuk memprediksi dampak pemilihan ini terhadap pasar saham Inggris. Beberapa sektor yang dapat mengalami manfaat dari langkah-langkah stimulus ekonomi adalah sektor pertahanan dan keamanan siber.

Pemilihan Umum di Amerika Serikat

Tidak diragukan lagi bahwa pemilihan presiden Amerika Serikat akan menjadi perhatian utama para investor. Jika mantan Presiden Donald Trump terpilih kembali, hal ini berpotensi menyebabkan pergerakan pasar global. Namun, hasil pemilihan ini masih sulit diprediksi. BNP Paribas memperkirakan bahwa pemilihan presiden kali ini akan berlangsung sangat ketat dan kemungkinan akan menghasilkan pemerintahan yang terbagi, yang dapat disambut baik oleh pasar.

Advertisement