Connect with us

News

GPEI Mengungkap Pertumbuhan Ekspor Dimulai, Ini Penyebabnya

Published

on

GPEI Mengungkap Pertumbuhan Ekspor Dimulai, Ini Penyebabnya

Pelaku Ekspor Nasional Ungkap Penurunan Ekspor ke AS dan Pertumbuhan Ekspor ke Eropa

Peluang Ekspor Indonesia di Tengah Larangan Produk China Masuk ke AS

Pelaku ekspor nasional mengungkapkan, terjadinya sedikit pertumbuhan kegiatan ekspor lantaran adanya sejumlah produk asal China yang dilarang untuk masuk ke Amerika Serikat (AS), dalam beberapa waktu belakangan ini.

Peningkatan Ekspor Indonesia karena Kekosongan Produk China di AS

Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) DKI Jakarta, Irwandy MA Rajabasa mengatakan, terdapat peningkatan ekspor pada bulan lalu (Mei) karena Indonesia mampu mengambil peluang atas kekosongan produk ekspor yang sebelumnya dipasok oleh China ke AS.

Ekspor Indonesia ke AS Mencapai 37,4% dari Total Ekspor Nasional

Irwandy menyebutkan bahwa selama ini kegiatan ekspor Indonesia ke AS mencapai 37,4% dari total ekspor nasional pertahun.

Pertumbuhan Ekspor Indonesia ke Eropa Belum Signifikan

Di sisi lain, Irwandy juga menyampaikan bahwa ekspor nasional yang tujuan Eropa belum mengalami pertumbuhan signifikan.

Irwandy MA Rajabasa
Irwandy MA Rajabasa (foto:dok Logistiknews.id)

Nilai Ekspor Indonesia Meningkat pada Mei 2024

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa nilai ekspor Indonesia pada Mei 2024 mencapai US$22,33 miliar atau naik 13,82% dibanding ekspor April 2024.

Peningkatan Ekspor Nonmigas pada Mei 2024

Ekspor nonmigas pada Mei 2024 mencapai US$20,91 miliar, naik 14,46% dibanding April 2024, dan naik 2,50% dibanding ekspor nonmigas Mei 2023.

Penurunan Nilai Ekspor Kumulatif Januari–Mei 2024

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Mei 2024 mencapai US$104,25 miliar atau turun 3,52% dibanding periode yang sama tahun 2023. Sementara ekspor nonmigas mencapai US$97,58 miliar atau turun 3,84%.

Advertisement
penghargaan penyedia logistik oleh Detik Logistik

Peningkatan dan Penurunan Komoditas Ekspor Nonmigas Mei 2024

Dari sepuluh komoditas dengan nilai ekspor nonmigas terbesar Mei 2024, hampir semua komoditas mengalami peningkatan. Peningkatan terbesar terjadi pada mesin dan perlengkapan elektrik dengan peningkatan sebesar US$263,6 juta (26,66%). Hanya lemak dan minyak hewani/nabati yang mengalami penurunan sebesar US$268,0 juta (14,32%).

Penurunan Ekspor Hasil Industri Pengolahan dan Pertambangan

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Mei 2024 turun 0,63% dibanding periode yang sama tahun 2023. Ekspor hasil pertambangan dan lainnya juga mengalami penurunan sebesar 14,90%. Namun, ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 5,90%.

Negara Tujuan Ekspor Nonmigas Mei 2024

Ekspor nonmigas Mei 2024 terbesar adalah ke Tiongkok dengan nilai US$4,73 miliar, disusul oleh Amerika Serikat US$2,18 miliar, dan India US$1,95 miliar. Ketiga negara tersebut berkontribusi sebesar 42,39%. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$3,79 miliar dan US$1,61 miliar.

Provinsi Asal Barang Ekspor Terbesar Januari–Mei 2024

Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi asal barang ekspor terbesar pada Januari–Mei 2024 dengan nilai US$14,99 miliar (14,38%). Kalimantan Timur dan Jawa Timur juga menjadi kontributor utama dengan nilai masing-masing US$10,39 miliar (9,97%) dan US$10,35 miliar (9,93%).

Satria Susanto adalah seorang profesional berpengalaman di bidang logistik, saat ini menjabat sebagai Logistics Operations Manager di PT. Wahana Prestasi Logistik. Dengan latar belakang pendidikan Gelar Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Satria telah menunjukkan kemampuannya dalam mengelola dan mengoptimalkan operasi logistik. Sebelum bergabung dengan PT. Wahana Prestasi Logistik pada Agustus 2017, Satria telah menempati posisi serupa sebagai Operations Manager di Lion Parcel selama lebih dari empat tahun. Pengalamannya yang luas selama hampir satu dekade dalam industri logistik telah membentuknya menjadi seorang ahli dalam mengatur, merencanakan, dan mengimplementasikan strategi operasional yang efisien. Keterampilan Satria dalam mengelola operasi logistik tidak hanya terbatas pada pengetahuan teknis, tetapi juga mencakup kemampuan komunikasi dan koordinasi yang efektif, sangat penting dalam menjaga kelancaran rantai pasokan. Berbasis di Jakarta, Indonesia, Satria telah berhasil memimpin timnya untuk mencapai berbagai target operasional, membuktikan kemampuannya sebagai seorang pemimpin yang efektif dan inovatif dalam industri logistik.

Continue Reading
6 Comments

6 Comments

  1. Har-de-har Bazooka

    June 29, 2024 at 10:22 am

    GPEI mengungkap bahwa pertumbuhan ekspor dimulai karena Indonesia mampu mengambil peluang atas kekosongan produk China di AS. Namun, pertumbuhan ekspor ke Eropa belum signifikan. Apakah ada langkah yang akan diambil untuk meningkatkan ekspor ke Eropa?

  2. Whistler Snapple

    June 30, 2024 at 8:27 pm

    Pertumbuhan ekspor Indonesia ke AS meningkat karena kekosongan produk China. Namun, ekspor ke Eropa belum mengalami pertumbuhan signifikan. Apakah ada upaya yang dilakukan untuk meningkatkan ekspor ke Eropa?

  3. Raja Pancing

    July 5, 2024 at 2:02 pm

    Ekspor Indonesia mengalami pertumbuhan karena kekosongan produk China di AS. Namun, pertumbuhan ekspor ke Eropa masih belum signifikan. Apakah ada langkah yang sedang diambil untuk meningkatkan ekspor ke Eropa?

  4. Rebel Ma Lil

    August 6, 2024 at 9:50 pm

    GPEI mengungkap pertumbuhan ekspor dimulai karena kekosongan produk China di AS. Ekspor Indonesia ke AS mencapai 37,4% dari total ekspor nasional. Namun, pertumbuhan ekspor ke Eropa belum signifikan. Nilai ekspor Indonesia pada Mei 2024 naik 13,82% dibanding April 2024. Ekspor nonmigas juga mengalami peningkatan. Nilai ekspor kumulatif Januari-Mei 2024 turun 3,52%. Komoditas ekspor nonmigas hampir semuanya mengalami peningkatan. Ekspor hasil industri pengolahan dan pertambangan mengalami penurunan. Tiongkok, AS, dan India menjadi negara tujuan ekspor nonmigas terbesar. Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi asal barang ekspor terbesar.

  5. Mooch Batu Bata

    August 29, 2024 at 12:07 am

    GPEI mengungkap pertumbuhan ekspor dimulai karena Indonesia bisa mengambil peluang dari kekosongan produk China di AS. Namun, pertumbuhan ekspor ke Eropa belum signifikan. Pertanyaannya, apa yang dapat dilakukan Indonesia untuk meningkatkan ekspor ke Eropa?

  6. shimmy shammy

    August 31, 2024 at 10:23 pm

    GPEI mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekspor dimulai karena Indonesia mampu mengambil peluang atas kekosongan produk ekspor China ke AS. Namun, pertumbuhan ekspor ke Eropa belum signifikan. Bagaimana Indonesia dapat meningkatkan pertumbuhan ekspor ke Eropa?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *