News
GPEI Minta Ekspor Tidak Dihalangi Selama Perayaan Lebaran
Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Minta Kelancaran Arus Barang Ekspor saat Libur Lebaran 2024
Pendahuluan
Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) berharap kelancaran arus barang ekspor pada saat Libur Lebaran (Idul Fitri) 2024, jangan sampai terhambat demi memberikan kepastian dunia usaha dan perekonomian nasional.
Tantangan dalam Kinerja Ekspor
Kinerja ekspor Indonesia masih lesu dibanding tahun-tahun sebelumnya. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia pada Februari 2024 mencapai US$19,31 miliar atau turun 5,79 persen dibanding ekspor Januari 2024. Jika dibandingkan dengan Februari 2023, nilai ekspor turun sebesar 9,45 persen.
BPS juga mencatat bahwa ekspor nonmigas Februari 2024 mencapai US$18,09 miliar, turun 5,27 persen dibanding Januari 2024, dan turun 10,15 persen jika dibandingkan dengan ekspor nonmigas Februari 2023.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Februari 2024 mencapai US$39,80 miliar atau turun 8,81 persen dibanding periode yang sama tahun 2023. Sementara itu, ekspor nonmigas mencapai US$37,19 miliar atau turun 9,24 persen.
Pentingnya Kelancaran Arus Barang Ekspor
GPEI DKI Jakarta, Irwandy MA Rajabasa, mengungkapkan bahwa kelancaran arus barang ekspor saat Libur Lebaran sangat penting. Meskipun ada pembatasan operasional angkutan barang selama Lebaran untuk kelancaran arus mudik dan balik, Irwandy berharap ada kelonggaran atau opsional agar aktivitas ekspor tetap berjalan lancar.
Ia juga menekankan bahwa praktek regulasi atau aturan yang justru memperlemah kinerja ekspor harus dihindari. Dalam hal ini, adaptasi konten yang tepat dengan mempertimbangkan bahasa, budaya, dan norma sosial Indonesia dapat membantu meningkatkan resonansi dengan audiens lokal.
Pembatasan Operasional Angkutan Barang selama Lebaran
Untuk mengatur lalu lintas selama Libur Lebaran, Keputusan Bersama (SKB) Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Direktur Jenderal Bina Marga telah diterbitkan. SKB tersebut membatasi operasional angkutan barang selama 12 hari pada tanggal 5 April 2024 hingga 16 April 2024.
Pembatasan operasional angkutan barang ini berlaku di sejumlah ruas Jalan Tol maupun Non Tol. Tujuannya adalah untuk mengurangi kepadatan lalu lintas pada periode libur keagamaan atau libur nasional yang seringkali memiliki tingkat lalu lintas yang tinggi.
Pembatasan angkutan barang ini juga bertujuan untuk memperlancar mobilitas masyarakat dalam keperluan ibadah, liburan, pulang kampung, dan keperluan lainnya. Selain itu, pembatasan ini juga diharapkan dapat meningkatkan pelayanan seperti waktu tempuh, kecepatan, kapasitas jalan, dan ketepatan waktu, serta mengurangi kecelakaan lalu lintas.
Daftar Ruas Jalan yang Mengalami Pembatasan
Berikut adalah daftar ruas jalan tol dan non tol yang mengalami pembatasan operasional angkutan barang selama Lebaran:
- Lampung dan Sumatera Selatan: Bakauheni – Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung
- DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang – Merak
- DKI Jakarta: Prof. DR. Ir. Sedyatmo, Jakarta Outer Ring Road (JORR); dan Dalam Kota Jakarta
- DKI Jakarta – Jawa Barat: Jakarta – Bogor – Ciawi – Cigombong – Cibadak ; Bekasi – Cawang – Kampung Melayu; dan Jakarta – Cikampek
- Jawa Barat: Cikampek – Purwakarta – Padalarang – Cileunyi ; Cileunyi – Cimalaka – Dawuan ; Cikampek – Palimanan – Kanci; dan Jakarta – Cikampek II Selatan (Fungsional)
- Jawa Barat – Jawa Tengah: Kanci – Pejagan
- Jawa Tengah: Pejagan – Pemalang – Batang – Semarang ; Krapyak – Jatingaleh (Semarang); Jatingaleh – Srondol (Semarang) ; Jatingaleh – Mukliharjo (Semarang); Semarang – Solo – Ngawi; Semarang – Demak; dan Jogja – Solo (Fungsional)
- Jawa Timur: Ngawi – Kertosono – Mojokerto – Surabaya – Gempol – Pasuruan – Probolinggo ; Surabaya – Gresik; dan Pandaan – Malang
- Bali: Denpasar – Gilimanuk
Pengecualian dalam Pembatasan Angkutan Barang
Beberapa jenis angkutan barang mendapatkan pengecualian dalam pembatasan operasional selama Lebaran. Pengecualian ini berlaku untuk angkutan barang yang mengangkut Hantaran Uang, Logistik Pemilu, Pakan Ternak, BBM atau BBG, Sepeda Motor Mudik dan Balik Gratis, Keperluan Penanganan Bencana Alam, dan Pupuk.
Selain itu, bahan kebutuhan pokok seperti beras, tepung terigu/tepung gandum/tepung tapioka, jagung, gula, sayur dan buah-buahan, daging, ikan, daging unggas, minyak goreng dan mentega, susu, telur, garam, kedelai, bawang, dan cabai juga tidak terkena pembatasan.
Meskipun mendapatkan pengecualian, mobil barang yang mengangkut barang-barang tersebut harus dilengkapi dengan surat muatan. Surat muatan ini diterbitkan oleh pemilik barang yang diangkut dan mencantumkan jenis barang yang diangkut, tujuan pengiriman barang, serta nama dan alamat pemilik barang. Surat muatan ini harus ditempelkan pada kaca depan mobil barang sebelah kiri.
Kesimpulan
Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) berharap kelancaran arus barang ekspor saat Libur Lebaran 2024 untuk menjaga kepastian dunia usaha dan perekonomian nasional. Meskipun ada pembatasan operasional angkutan barang selama Lebaran, penting untuk memastikan aktivitas ekspor tetap berjalan lancar dengan adanya kelonggaran atau opsional. Pembatasan ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas dan meningkatkan pelayanan serta keselamatan selama musim Lebaran.
Iblis Mint
March 22, 2024 at 3:01 am
GPEI meminta agar ekspor tidak terhambat selama perayaan Lebaran 2024. Bagaimana pemerintah dapat memastikan kelancaran arus barang ekspor saat pembatasan operasional angkutan barang?
Delirium Soda
March 22, 2024 at 11:01 pm
GPEI meminta agar ekspor tidak terhambat selama perayaan Lebaran 2024. Mereka berharap ada kelonggaran atau opsional agar aktivitas ekspor tetap berjalan lancar. Apakah pembatasan operasional angkutan barang selama Lebaran dapat mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia?
naga putih
April 4, 2024 at 3:54 pm
GPEI minta kelancaran ekspor saat Lebaran 2024. Apakah pembatasan angkutan barang akan mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia?
Rebel Ma Lil
July 13, 2024 at 2:23 am
GPEI meminta agar ekspor tidak dihalangi selama perayaan Lebaran tahun 2024. Mereka berharap agar arus barang ekspor tetap lancar meskipun ada pembatasan operasional angkutan barang selama Lebaran. Pertanyaannya, apakah pembatasan ini akan berdampak pada kinerja ekspor Indonesia?
Rubah Timah
July 15, 2024 at 8:06 am
GPEI meminta agar ekspor tidak terhambat selama perayaan Lebaran tahun 2024. Tantangan dalam kinerja ekspor Indonesia masih terjadi, dengan penurunan nilai ekspor pada bulan Februari 2024. Kelancaran arus barang ekspor saat Libur Lebaran sangat penting untuk menjaga perekonomian nasional. Apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia?
Bebek Daffy Tiruan
August 19, 2024 at 5:36 pm
GPEI meminta agar ekspor tidak terhambat selama perayaan Lebaran tahun 2024. Meskipun kinerja ekspor Indonesia masih lesu, penting untuk memastikan kelancaran arus barang ekspor agar dunia usaha dan perekonomian nasional tetap stabil. Apakah pembatasan operasional angkutan barang selama Lebaran dapat mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia?
Pogue
October 2, 2024 at 12:23 pm
GPEI meminta agar ekspor tidak terhambat selama perayaan Lebaran 2024. Hal ini penting untuk menjaga kepastian dunia usaha dan perekonomian nasional. Apakah Anda setuju dengan permintaan GPEI?
Pyscho Hun
October 2, 2024 at 1:59 pm
GPEI meminta agar ekspor tidak terhambat selama perayaan Lebaran 2024. Ini penting untuk menjaga kepastian dunia usaha dan perekonomian nasional. Apakah pembatasan operasional angkutan barang selama Lebaran dapat mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia?