Connect with us

News

Rally ‘Santa Claus’ dalam masalah, dan itu bisa menandakan saham yang lebih lemah.

Ketika periode reli Santa Claus menurun, pasar telah turun sebesar 40% dan naik sebesar 60% dari waktu dalam tahun kalender yang berikutnya — lebih buruk daripada biasanya sebesar 75%.

Published

on

Rally 'Santa Claus' dalam masalah, dan itu bisa menandakan saham yang lebih lemah.

Resiko Pasar Saham di Akhir Tahun dan Dampaknya pada Pemilihan Presiden

Pengantar

Pasar saham selalu menjadi perhatian utama bagi para investor. Salah satu fenomena yang menarik adalah “Santa Claus rally” yang terjadi pada lima hari terakhir tahun lama dan dua hari pertama tahun baru. Biasanya, periode ini memberikan keuntungan sebesar 1,3% dan secara historis merupakan periode tujuh hari terbaik dalam setahun. Namun, tahun ini situasinya berbeda. Dengan satu hari tersisa dalam perdagangan, S&P 500 mengalami penurunan sebesar 0,1% dalam enam hari terakhir. Efek dari Santa Claus rally bukan hanya sebagai alat perdagangan, tetapi juga sebagai indikator, terutama jika S&P mengalami penurunan selama periode tujuh hari ini. “Kegagalan Santa Claus untuk muncul cenderung mendahului pasar saham yang sedang lesu, atau saat saham bisa dibeli dengan harga yang jauh lebih rendah di kemudian hari,” tulis Jeff Hirsch dalam Stock Trader’s Almanac. Untungnya, periode Santa Claus rally yang negatif tidak terjadi begitu sering, hanya 12 kali sejak tahun 1969 – kurang dari 25% dari waktu. Namun, jangan terlalu bergantung pada indikator ini.

Dampak Pemilihan Presiden

Saat ini kita juga sedang menghadapi beberapa indikator musiman lainnya, termasuk Sistem “Early Warning” First Five Days. Hirsch mencatat bahwa dalam tahun pemilihan presiden, indikator ini memiliki catatan yang baik. Dalam 18 tahun pemilihan terakhir, 15 tahun penuh mengikuti arah First Five Days. Ini memiliki tingkat keberhasilan sebesar 83%. Selanjutnya, ada indikator terkenal yaitu barometer Januari yang menyatakan “sebagaimana Januari begitu juga tahun ini”. Hirsch mencatat bahwa indikator ini mulai berlaku pada tahun 1934 setelah Amandemen Kedua Puluh memindahkan tanggal dimulainya Kongres baru pada minggu pertama Januari dan pelantikan presiden pada tanggal 20 Januari. Indikator ini memiliki tingkat akurasi sebesar 83,6%, dengan 12 kesalahan besar sejak tahun 1950. Namun, barometer Januari selama satu bulan penuh memiliki catatan yang lebih lemah dalam tahun pemilihan, dengan 12 dari 18 tahun penuh terakhir mengikuti arah Januari.

Dampak Pemilihan Presiden di Indonesia

Tidak hanya Amerika Serikat yang menghadapi pemilihan presiden, tetapi juga banyak negara lain termasuk Indonesia. Menurut Bloomberg, terdapat 40 pemilihan presiden di seluruh dunia pada tahun 2024, termasuk di antaranya adalah Meksiko, India, Taiwan, Pakistan, Indonesia, Afrika Selatan, dan Tunisia. “Dalam hal hampir 80% kapitalisasi pasar dunia akan menghadapi pemilihan presiden dari berbagai negara pada tahun ini, pembuat kebijakan fiskal dan moneter akan memiliki insentif yang kuat untuk mencari kebijakan yang dapat menghindari resesi tanpa memperhatikan biaya,” tulis Jason Trennert dari Strategas dalam catatan terbaru kepada kliennya. Namun, ada juga dampak negatifnya, yaitu potensi bagi pejabat terpilih untuk mencoba mencetak poin politik dengan mengambil posisi provokatif dan konfrontatif.

Kesimpulan

Pasar saham selalu memiliki risiko dan indikator musiman dapat memberikan wawasan tambahan bagi para investor. Meskipun Santa Claus rally tidak berjalan dengan baik tahun ini, hal ini tidak selalu mengindikasikan adanya pasar saham yang lesu. Dalam konteks pemilihan presiden, ada beberapa indikator yang menunjukkan kecenderungan pasar saham mengikuti arah awal tahun dan bulan Januari. Namun, setiap negara memiliki kondisi dan faktor yang berbeda-beda, sehingga perlu dilakukan analisis yang lebih mendalam untuk memahami dampak pemilihan presiden terhadap pasar saham di Indonesia.

Jika Anda ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pasar saham dan dampak pemilihan presiden, silakan hubungi kami di redaksi@detiklogistik.com.

Satria Susanto adalah seorang profesional berpengalaman di bidang logistik, saat ini menjabat sebagai Logistics Operations Manager di PT. Wahana Prestasi Logistik. Dengan latar belakang pendidikan Gelar Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Satria telah menunjukkan kemampuannya dalam mengelola dan mengoptimalkan operasi logistik. Sebelum bergabung dengan PT. Wahana Prestasi Logistik pada Agustus 2017, Satria telah menempati posisi serupa sebagai Operations Manager di Lion Parcel selama lebih dari empat tahun. Pengalamannya yang luas selama hampir satu dekade dalam industri logistik telah membentuknya menjadi seorang ahli dalam mengatur, merencanakan, dan mengimplementasikan strategi operasional yang efisien. Keterampilan Satria dalam mengelola operasi logistik tidak hanya terbatas pada pengetahuan teknis, tetapi juga mencakup kemampuan komunikasi dan koordinasi yang efektif, sangat penting dalam menjaga kelancaran rantai pasokan. Berbasis di Jakarta, Indonesia, Satria telah berhasil memimpin timnya untuk mencapai berbagai target operasional, membuktikan kemampuannya sebagai seorang pemimpin yang efektif dan inovatif dalam industri logistik.

Continue Reading
4 Comments

4 Comments

  1. Pemberontak Kardinal

    February 3, 2024 at 8:09 pm

    Rally ‘Santa Claus’ dalam masalah, dan itu bisa menandakan saham yang lebih lemah. Artikel ini membahas tentang fenomena “Santa Claus rally” yang terjadi pada akhir tahun dan dampaknya pada pasar saham. Artikel juga membahas indikator musiman lainnya, seperti Sistem “Early Warning” First Five Days dan barometer Januari. Dampak pemilihan presiden juga dibahas, baik di Amerika Serikat maupun di Indonesia. Para investor perlu memperhatikan indikator-indikator ini untuk mendapatkan wawasan tambahan dalam berinvestasi di pasar saham.

  2. Pahlawan Merah

    April 4, 2024 at 11:29 am

    Rally ‘Santa Claus’ dalam masalah, dan itu bisa menandakan saham yang lebih lemah. Apakah Anda percaya pada indikator musiman seperti Santa Claus rally dan barometer Januari dalam memprediksi pergerakan pasar saham?

  3. jalanan riang

    April 17, 2024 at 8:37 am

    “Saham-saham melemah menjelang akhir tahun, Santa Claus rally gagal muncul. Apakah ini menjadi indikasi pasar saham yang lesu? Bagaimana dampak pemilihan presiden terhadap pasar saham di Indonesia?”

  4. Babe Nakal

    May 5, 2024 at 5:35 pm

    Rally ‘Santa Claus’ dalam masalah, dan itu bisa menandakan saham yang lebih lemah. Apakah Anda percaya bahwa indikator musiman seperti Santa Claus rally dapat memberikan wawasan yang berguna bagi para investor?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *